4. Sayuran dan Hummus
Sayuran yang dicelupkan ke dalam hummus adalah makanan ringan yang menyehatkan, tetapi bisa menyebabkan masalah perut bagi sebagian orang.
Hummus terbuat dari buncis, yang merupakan kacang polong yang kaya serat, zat besi, fosfor, magnesium, seng, dan kalium, menurut USDA.
Mereka juga mengandung pati yang disebut rafinosa, yang tidak dapat dihancurkan oleh tubuh kita.
Serat ini akhirnya menuju ke usus besar kita di mana bakteri di usus kita memecahnya untuk makanan melalui fermentasi, melepaskan gas.
Faktor kembung ini dapat diperkuat jika Moms memasangkan hummus dengan sayuran mentah seperti brokoli dan kembang kol, yang juga mengandung raffinose.
Lebih baik Moms dan Dads memilih sayuran rendah rafinosa seperti mentimun, wortel, dan seledri lalu gunakan saus berbahan dasar almond atau tahini.
5. Buah FODMAP Tinggi
FODMAP adalah singkatan dari oligosakarida yang dapat difermentasi, disakarida, monosakarida dan poliol, yang merupakan jenis karbohidrat tertentu.
Beberapa kelompok orang, terutama mereka yang menderita sindrom iritasi usus besar (IBS), mungkin sensitif terhadap fruktosa dan sorbitol, dua senyawa FODMAP yang secara alami ditemukan dalam buah.
Fruktosa adalah gula alami dan sorbitol adalah gula alkohol alami, yang keduanya tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh kita.
Buah tinggi fruktosa di antaranya apel, buah pir, mangga, ceri, dan semangka.
Sementara, buah-buahan tinggi sorbitol di antaranya apel, buah pir, ceri, persik, dan plum.
Jadi cemilan yang buat kembung di antaranya yogurt dengan rasa, energy bars, minuman berkarbonasi, sayuran dan hummus, dan buah dengan FODMAP tinggi.
Source | : | live strong |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR