EasyJet pun mengatakan kepada Daily Mail, bahwa air yang ada di pesawat memang digunakan untuk membuat minuman panas dan menyiram toilet.
BACA JUGA: Seberapa Bahaya, Minum Kopi dan Teh di Pagi Ketika Perut Kosong?
Tetapi, mereka meyakinkan para penumpangnya bahwa air tidak akan terkontaminasi.
"Tidak akan ada kesempatan kontaminasi karena desain dari pengairan sudah sangat baik. Ini merupakan hal yang biasa di kebanyakan pesawat dan airlines. Air pun dimasukkan ke dalam pesawat secara berkala."
Tapi ternyata Betty bukanlah satu-satunya yang memberikan peringatan untuk tidak meminum kopi di pesawat.
Agensi Perlindungan Lingkungan (EPA) membuat sebuah tes di maskapai komersial di tahun 2012. Hasilnya, 12% air yang dianalisa keluar dengan hasil positif mengandung bakteri E. coli.
Waduh, ini cukup mencengangkan ya Moms.
BACA JUGA: Wow! Ini yang Terjadi pada Tubuh Setelah Beberapa Jam Minum Kopi
Penting diketahui, infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E coli) pada umumnya akan menyebabkan diare dan keram perut paling lama satu minggu setelah mengonsumsi makanan yang tercemar.
Namun, pada kasus wabah yang disebabkan oleh salah satu strain E coli ini, penderitanya dapat mengalami komplikasi ginjal langka yang disebut hemolytic uremic syndrome.
Hemolytic uremic syndrome (HUS) merupakan jenis gagal ginjal yang jarang ditemukan. Biasanya hanya diderita 5-15 persen populasi, terutama pada anak-anak yang terinfeksi E coli.
Penyakit ini muncul setelah gejala diare membaik. Dalam situs WebMD disebutkan, gejala HUS meliputi demam, nyeri pada perut, kulit pucat, kelelahan, urine berkurang, memar yang tidak bisa dijelaskan, perdarahan dari hidung dan mulut, serta pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, atau bagian tubuh lain.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR