Nakita.id - Sulit untuk mengetahui tanda anak autisme karena terkadang cirinya samar.
Sebagian besar anak dengan gangguan autisme tidak mendapatkan diagnosis sampai mereka berusia 4 tahun atau lebih.
Tetapi Pusat Pengendalian Penyakit A.S mengatakan, ada kemungkinan Moms bisa mendeteksi autisme sejak usia 2 tahun.
BACA JUGA : Kisah Perjuangan Anak yang Bertahan Hidup dengan Otak di Luar Kepala
Moms sebaiknya waspada dan segera mengonsultasikan kepada dokter atau ahli perkembangan anak bila si kecil mengalami tanda-tanda berikut.
Pada bayi berusia kurang dari 12 bulan
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Tidak menunjukkan minat pada wajah.
- Tidak melakukan kontak mata, tidak tersenyum, dan tidak terlihat fokus pada orang sekitar, terutama ibu.
BACA JUGA : Anaknya Berusia 5 Tahun, Begini Cara Mona Ratuliu Mendidiknya
- Tidak selalu bereaksi terhadap suara.
Perilaku berupa tidak menanggapi namanya, tidak berbalik untuk melihat dari mana suara berasal, atau tidak tampak terkejut saat mendengar suara keras.
- Tidak suka dipeluk atau disentuh.
- Tidak menunjukkan minat pada permainan bayi yang khas.
- Tidak mengoceh atau menunjukkan tanda-tanda awal lainnya untuk berbicara.
- Tidak menggunakan isyarat
Pada bayi berusia 12 sampai 24 bulan
- Tidak menggunakan isyarat.
Tidak menggelengkan kepalanya ya atau tidak. Tidak melambaikan selamat tinggal atau menunjukkan hal-hal yang dia inginkan.
- Tidak menunjukkan objek untuk menunjukkan ketertarikan pada dunia sekitarnya.
Pada usia 14 sampai 16 bulan, kebanyakan anak menunjukkan perhatian untuk berbagi sesuatu yang mereka minati, seperti mainan hewan atau mainan baru.
BACA JUGA : Anak Pertama Donita Cemburu Sampai Bikin Kewalahan, Bagaimana Mengatasinya?
- Tidak menggunakan kata-kata tunggal dengan frase 16 bulan, atau dua kata sebanyak 24 bulan.
- Kehilangan keterampilan verbal atau sosial. Dulu mengoceh atau berbicara beberapa kata, atau menunjukkan ketertarikan pada orang, tapi sekarang dia tidak.
- Berjalan tidak lancar atau tidak berjalan sama sekali.
Pada bayi berusia 2 tahun ke atas
- Memiliki keterlambatan bahasa.
Beberapa anak autis tidak berbicara sama sekali, sementara yang lain mengembangkan bahasa namun sulit berpartisipasi dalam percakapan.
- Memiliki pola bicara yang tidak biasa.
Mungkin berbicara terbata-bata, dengan suara bernada tinggi atau nada datar, atau mengulangi pertanyaan daripada menjawabnya.
- Sepertinya tidak mengerti apa yang orang katakan kepadanya.
Perilaku ini seperti tidak menanggapi namanya atau mungkin tidak dapat mengikuti petunjuk arah. Mungkin tertawa, menangis, atau berteriak di waktu yang tidak tepat.
- Sulit fokus pada satu benda, satu hal tentang benda (seperti roda di mobil mainan), atau satu topik pada satu waktu.
BACA JUGA : Seorang Bayi Kritis Akibat Orangtua Lupa Lakukan Kebiasaan Sepele Ini
- Jarang meniru apa yang Moms lakukan dan tidak terlibat dalam bermain.
- Asik dengan diri sendiri karena minatnya sedikit pada anak-anak lain dan biasanya tidak mau berbagi atau bergiliran.
- Menampilkan perilaku yang kaku. Mungkin sangat melekat pada rutinitas dan mengalami kesulitan dengan transisi.
Misalnya: Perubahan rute pulang biasa dari penitipan anak bisa membuat mengamuk.
Dia pun sangat selektif untuk jenis makanan yang ingin dan tidak mau dia makan.
- Bermain dengan benda atau mainan dengan cara yang tidak biasa.
Misalnya: Dia menghabiskan banyak waktu untuk melapisi semuanya atau menempatkannya dalam urutan tertentu. Dia menikmati berulang kali membuka dan menutup pintu. Atau dia menjadi sibuk dengan berulang kali menekan tombol pada mainan atau memutar roda mobil mainan.
- Suka melukai dirinya sendiri, seperti menggigit atau memukul dirinya sendiri.
- Memamerkan tindakan berulang, seperti mengepalkan tangannya.
- Terlalu peka terhadap berbagai jenis stimulasi.
Perilakunya seperti bisa gelisah karena suara bising, sangat peka terhadap bau, atau menolak makan banyak makanan. Dia mungkin ingin hanya memakai pakaian tanpa tag atau terbuat dari bahan tertentu.
BACA JUGA : Wajib Tahu! Anak Bisa Disebut Terlambat Bicara Jika Mengalami Hal Ini
- Bisa bereaksi berlebihan terhadap beberapa jenis rasa sakit dan tidak bereaksi terhadap orang lain.
Misalnya, dia mungkin menutupi telinganya untuk menutupi suara keras.
- Takut tanpa alasan atau tidak takut walaupun ada alasan.
Misalnya, dia mungkin takut pada benda yang tidak berbahaya, seperti balon, tapi tidak takut ketinggian.
- Memiliki gangguan tidur.
Banyak anak autis mengalami masalah tertidur dan bangun sering di malam hari atau bangun pagi.
- Menunjukkan masalah perilaku.
Perilaku tersebut antara lain tidak kooperatif, hiperaktif, impulsif, atau agresif.
Bagaimana Moms, sudah semakin paham kan? Intinya jika sudah curiga, sebaiknya konsultasikan dengan ahli tumbuh kembang anak.
Source | : | www.babycenter.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR