Nakita.id – Ingin ASI lancar? Lakukan dan hindari sederet kebiasaan ini.
Sebagai satu-satunya makanan, Air Susu Ibu (ASI) sebaiknya diberikan setidaknya di 6 bulan pertama kelahiran bayi.
Pasalnya, ASI bukan hanya sekadar air susu biasa, namun juga dapat menjadi antibodi alami bagi bayi dan memenuhi berbagai kebutuhan nutrisinya.
Mulai dari seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, hingga mineral.
Baca Juga: Siapa Bilang Ibu Bekerja Tak Bisa Memberikan ASI Eksklusif? Begini Tips-tips Jitunya dari Dokter
Sayangnya, tidak semua ibu mampu memproduksi ASI dengan lancar dan melimpah.
Bila mengalami masalah serupa, mungkin ada baiknya Moms melakukan sekaligus menghindari beberapa kebiasaan ini.
Sebab, menurut dokter, ada sejumlah kebiasaan yang memang harus dilakukan maupun dihindari supaya ASI bisa keluar dengan lancar.
Wah, kira-kira apa saja ya, Moms?
Baca Juga: Bolehkah Memberi Susu Formula untuk Bayi Usia 0-6 Bulan? Ini Jawaban Dokter
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. Dimple Nagrani Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, pun menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan agar produksi ASI lancar.
Memahami supply dan demand produksi ASI
Menurut dr. Dimple, para Moms yang sedang menyusui penting untuk memahami soal supply dan demand produksi ASI.
“Moms harus tahu dan yakin bahwa produksi ASI sesuai dengan supply dan demand. Jadi, kalau Moms ingin memberi ASI eksklusif, Moms harus tahu bahwa setiap kali payudara kosong itu adalah stimulasi terbaik untuk meningkatkan produksi ASI,” ujar dr. Dimple saat dihubungi Nakita.id secara virtual, Kamis (14/1/2021).
Menikmati proses saat memberi ASI
Hal lain yang tak kalah penting dari memahami prinsip supply dan demand adalah menguatkan niat saat memberi ASI.
“Moms juga harus ada niat untuk memberi ASI. Tetapi, ada sebagian Moms yang tidak mau direct breastfeeding, mereka maunya exclusive pumping. Apakah itu salah? Enggak juga, tapi semua harus dibicarakan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak atau konselor laktasinya,” ucap dr. Dimple Nagrani, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta.
Selain itu, dr. Dimple juga mengingatkan para Moms untuk menikmati proses demi proses pemberian ASI dengan hati yang senang.
Jangan sampai Moms memendam masalah-masalah tertentu dan tidak terbuka pada orang-orang terdekat.
“Jadi, apapun masalahnya harus dicurhatin, masalah yang dialami Moms jangan sampai disimpen atau dipendam sendiri. Terbuka kepada suami, keluarga yang men-support, dan dokter spesialis anaknya, supaya kita bisa tetap memberikan yang terbaik untuk anak dengan senyuman," kata dr. Dimple dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
"Jangan sampai Moms memberikan ASI tapi merasakan nyeri yang luar biasa, Moms tidak happy, tidak enjoy, dan tidak nyaman saat menyusui. Jadi, hal-hal seperti itu harus dibicarakan,” sambungnya.
Percaya diri dengan produksi ASI
Adapun kebiasaan lain yang harus dilakukan Moms adalah yakin dan percaya diri dengan kemampuan diri sendiri dalam memproduksi ASI.
Meski terdengar sepele, ternyata pikiran yang positif sedikit banyak mampu memengaruhi produksi ASI.
“Yang ketiga, kebiasaan untuk yakin dan percaya diri bahwa Moms bisa dan mampu untuk menyusui. Ketidakyakinan yang justru akan menurunkan produksi ASI,” kata dr. Dimple.
Memantau tumbuh kembang bayi
Jika semua cara sudah dilakukan, Moms sebaiknya tidak lupa untuk selalu memantau tumbuh kembang Si Kecil.
Salah satunya terkait berat badan.
“Keempat yang harus dibiasakan adalah memantau kenaikan berat badan bayi. Bukan hanya berat badan saat itu saja, tetapi juga kenaikannya dari bulan lalu. Itu juga sangat penting.
Jadi, Moms tidak bisa hanya melihat dari status gizi. Yang diharapkan adalah terus mengikuti garis terus tetap naik, bukan naik lalu landai,” ungkap dr. Dimple dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (14/1/2021).
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Inilah Perbedaan Jenis-jenis ASI yang Moms Produksi Selama Menyusui, Apa Saja?
Menyempatkan me time
Kebiasaan terakhir yang harus Moms lakukan agar ASI lancar adalah meluangkan waktu untuk refreshing.
Hal ini menjadi penting, karena dengan kesibukan yang padat, Moms juga tentunya membutuhkan waktu untuk bersantai meski hanya sebentar.
“Terakhir, Moms harus menghargai diri sendiri. Karena semua ibu adalah wonder woman. Jangan sampai Moms mengabaikan kepentingan untuk me time.
Moms harus ada waktu untuk relaksasi, untuk tenang, bisa happy, bisa santai walau cuma hanya sebentar. Karena, kalau Moms happy, produksi ASI pasti lancar,” jelas dr. Dimple Nagrani, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta.
Sementara itu, adapun kebiasaan yang harus Moms hindari antara lain, berhenti mengonsumsi alkohol, merokok, mengonsumsi makanan pedas, atau makanan yang bisa menyebabkan bayi kembung.
Tak hanya itu, dr. Dimple juga mengatakan para Moms harus lebih peka memerhatikan kondisi bayi.
Misalnya, bila Si Kecil alergi terhadap susu sapi, maka dari itu Moms juga sebaiknya menghindari produk susu sapi.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR