Dokter Muzal mengatakan mendeteksi bayi terkena diare dari bentuk, frekuensi, dan konsistensi buang air besarnya.
"Yang disebut diare itu kalau (buang air besar) lebih dari 3 kali per hari. Tapi jangan dilihat frekuensi saja, konsistensi juga penting.
Kalau (buang air besar) lebih dari 3 kali dan cair dari biasanya, kalau tadinya seperti odol, kemudian berubah menjadi bubur atau cair itu disebut diare," jelas dokter Muzal.
Sementara, saat diwawancarai Nakita.id pada Sabtu (23/1/2021), dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari menjelaskan tentang diare pada bayi.
"Diare adalah perubahan konstitensi feses yang banyakan air dari pada ampas dengan frekuensi antara 3 kali per 24 jam.
Kalau diare akut kita sebut diare ini kurang dari 7 hari. Sedangkan kronik, adalah kalau dia durasi diarenya lebih dari 7 hari," papar dokter Reza.
Baca Juga: Tak Perlu yang Mahal! Berikut Obat Diare Alami Untuk Ibu Hamil yang Mudah Didapatkan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR