Nakita.id - Imunisasi dan vaksinasi seringkali dipandang sebagai kegiatan yang cukup merepotkan untuk orangtua.
Seperti yang kita ketahui, bayi atau anak akan disuntik dan hal tersebut tentunya dapat menimbulkan perasaan sakit dan tidak nyaman bagi anak.
Belum lagi ketakutan sebagian orangtua bahwa pasca-vaksinasi biasanya anak menjadi demam dan cenderung rewel.
Bayi demam setelah imunisasi merupakan hal yang normal dan umumnya tidak perlu dikhawatirkan.
Demam biasanya muncul setelah anak mendapatkan vaksin-vaksin tertentu, seperti vaksin campak, vaksin DPT dan vaksin meningitis B.
Demam setelah imunisasi umumnya muncul 24 jam setelah vaksin diberikan dan berlangsung sekitar 1–2 hari.
Untuk membuat kegiatan vaksinasi menjadi lebih nyaman, baik bagi anak maupun orangtua, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan.
Bidan Gian dari Puskesmas Kelurahan Kemanggisan Jakarta Barat memberikan saran menghadapi anak yang rewel setelah atau sebelum melakukan imunisasi dan vaksinasi.
Ia menjelaskan bahwa penyebab anak rewel saat diimunisasi dan vaksinasi biasanya terjadi usai penyuntikan.
Hal ini dikarenakan rasa yang tidak nyaman dirasakan anak saat penyuntikan.
"Penyebab anak rewel biasanya karena nyeri setelah penyuntikkan, rasa tidak nyaman tersebut bisa diantisipasi dengan pemberian paracetamol sesuai umur dan berat badan," ujarnya.
Namun tak usah khawatir Moms, beberapa cara ini bisa dicoba untuk menenangkan Si Kecil yang rewel saat sebelum dan setelah penyuntikan.
Anak yang rewel sebelum dan setelah vaksin biasanya diakibatkan oleh dua hal.
Yang pertama, dia mengingat rasa sakit yang dialaminya saat pemberian vaksin.
Kedua, rasa tidak nyaman yang merupakan efek samping dari vaksin itu sendiri.
Salah satu cara untuk memecah fokus anak dari ingatan itu adalah dengan mengalihkan perhatiannya kepada kegiatan lain yang sederhana.
Hal tersebut dilakukan berupaya untuk membuat anak tidak kaget saat penyuntikan dilakukan.
"Kalau anak kita rewel setelah imunisasi orangtua harus memberikan kenyamanan pada Si anak tersebut terutama pada saat penyuntikan.
Mungkin (orangtua) bisa dialihkan, jadi anak tersebut tidak terlalu kaget atau tidak terlalu sakit setelah disuntik," jelasnya.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR