Nakita.id – Jangan sampai salah, inilah perbedaan sakit karena keguguran dan kram di awal kehamilan.
Salah satu hal yang kerap menjadi momok bagi para ibu hamil adalah keguguran.
Apalagi, di usia kehamilan muda, risiko terjadinya keguguran pun akan semakin tinggi, karena kondisi janin yang masih terbilang lemah.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Ciri Kunci, Berapa Lama Perdarahan Saat Keguguran Biasanya Terjadi?
Umumnya, keguguran ditandai dengan dua ciri.
Selain keluarnya darah dari jalan lahir, rasa sakit seperti kram juga kerap dialami oleh ibu hamil.
Namun, untuk kondisi yang satu ini, rupanya masih banyak ibu hamil yang terkecoh dengan sakit kram di awal kehamilan.
Lantas, apa perbedaan sakit karena keguguran dengan kram di awal kehamilan?
Tak perlu bingung, Nakita.id punya jawabannya untuk Moms dalam wawancara eksklusif bersama dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RSU Bunda Jakarta.
“Jadi, keguguran itu merupakan berakhirnya suatu kehamilan atau keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim,” ujar dr. Gorga saat dihubungi Nakita.id secara virtual, Kamis (18/2/2021).
Akan tetapi, tidak semua bayi yang meninggal dalam kandungan disebut dengan keguguran lo, Moms.
Ya, ternyata ada hal yang membedakan keguguran dengan kematian janin, yakni usia kehamilan sang ibu.
“Biasanya hal itu terjadi pada usia kehamilan di bawah 20 minggu. Kalau di atas 20 minggu, istilah yang dipakai adalah Intrauterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin dalam kehamilan,” sambungnya.
Untuk tanda-tanda keguguran sendiri, dr. Gorga menyebutkan ada dua kondisi, yaitu perdarahan dan rasa sakit seperti kram.
“Adapun gejala yang paling umum dari keguguran adalah terjadinya perdarahan atau flek-flek ringan hingga berat, lalu perut, pinggang, dan punggung bagian bawah itu terasa sakit dan kram,” kata dr. Gorga dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Meski begitu, rasa sakit kram yang terjadi karena keguguran dan di awal kehamilan ternyata berbeda lo, Moms.
dr. Gorga menjelaskan, sakit kram pada awal kehamilan biasanya terasa ringan dan akan hilang jika beristirahat.
Baca Juga: 5 Skincare Viral yang Ternyata Tak Dianjurkan Oleh Dokter Kulit, Ada yang Bisa Bikin Keguguran!
“Kram atau sakit pada awal kehamilan itu biasanya ringan dan biasanya reda kalau dipakai istirahat beberapa saat,” ujar dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RSU Bunda Jakarta.
Bila mengalaminya, Moms tak perlu panik. Hal itu lumrah terjadi, karena kehamilan yang terus berkembang.
Selain itu, sakit kram di awal kehamilan juga biasanya disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan.
“Karena biasanya kalau awal kehamilan itu kan nyerinya bisa terjadi karena perkembangan kehamilannya, ya. Misalnya, kehamilan semakin besar, rahim juga membesar, jadi bisa menekan organ sekitar yang ada di perut,” ungkap dr. Gorga.
“Itu juga bisa menimbulkan rasa nyeri juga. Kadang aktivitas yang berlebihan juga bisa menimbulkan rasa kram,” lanjutnya saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id.
Sementara itu, bila sakit kram karena keguguran, nyeri yang dirasakan ibu hamil biasanya akan begitu parah.
“Tapi, kalau keguguran, tentu berbeda. Nyeri yang muncul pasti akan sangat sakit dan darah yang keluar akan sangat banyak. Ya memang ada yang ringan sampai berat, tapi biasanya darah yang muncul akan terus menerus, karena ada prosea pembukaan mulut rahim atau serviks,” jelas dokter yang praktik di RSU Bunda Jakarta ini.
Tak hanya itu, sakit kram tersebut juga umumnya disertai dengan keluarnya darah yang tidak kunjung hilang meski sudah beristirahat.
“Tanda yang paling signifikan adalah keluarnya darah terus-menerus dan banyak walaupun pelan-pelan. Dipakai istirahat juga tidak hilang. Sedangkan, kalau kram biasa lalu istirahat karena mungkin kecapekan kan biasanya akan hilang atau berkurang,” pungkas dr. Gorga dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (18/2/2021).
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR