Itulah saatnya Moms harus selalu mengawasinya.
Ingat ya, mengawasi, bukan melarangnya berlari.
Setelah itu, anak mungkin mulai menganggap melompat itu jauh lebih menantang daripada berlari.
Berlari adalah masalah mempercepat langkah.
Sedangkan melompat ternyata membutuhkan lebih banyak koordinasi, seiring dengan keyakinannya akan kemampuan fisik yang meningkat.
Pada anak batita, membuat kedua kakinya terangkat dari lantai secara bersamaan tidak semudah yang Moms lihat.
BACA JUGA: Masak Telur Cepat dan Antigagal Kalau Ada Resep Telur Masak Petis Pedas
Butuh banyak latihan untuk mengkoordinasikan banyak gerakan yang dibutuhkan saat mempraktikkan keterampilan ini.
Moms perlu bersabar, dan justru sering memberikan dorongan agar ia berani melakukannya.
Kegiatan fisik bukan sekadar melatih ketrampilan motoriknya, tetapi juga mengajarkan koordinasi, kekuatan, dan keberanian sebagai fondasi aktivitas fisiknya dalam jangka panjang.
Sebelum si batita belajar melompat, ia akan menguji apa yang bisa dilakukan oleh tubuhnya.
Sebagai contoh, Moms mungkin akan melihat anak satu tahun yang baru bisa berjalan akan mengangkat satu kakinya bergantian.
Hal ini ternyata merupakan latihan awal sebelum ia mampu mengangkat kedua kakinya dari lantai.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR