"Misalnya banyak keluarga yang punya patokan usia yang berbeda-beda dalam membolehkan anaknya punya teman spesial atau pacaran"
"Atau bahkan di keluarga tertentu tidak boleh punya pacar jadi teman dekat aja dulu kalau udah waktunya usia menikah disebutnya pacar atau gimana," jelas Ella.
Nah, ketika Moms dan Dads mengetahui anak mulai menaksir teman sepermainannya kembali mengingat terlebih dahulu bagaimana nilai dan patokan yang memang sudah dibentuk dalam keluarga.
Meski setiap keluarga memiliki nilai dan patokannya masing-masing, Ella meminta tiap orangtua tetap mendengarkan ketika anak mulai mengeluarkan pendapatnya.
Baca Juga: Jangan Gunakan Sebutan Pengganti Saat Mengenalkan Nama Alat Kelamin Pada Anak, Ini Risikonya
"Ketika anak masuk masa puber, sangat wajar kalau dia jadi tertarik atau mulai naksir dengan teman main secara spesial," jelas Ella.
Dengan begitu setelah mengetahui nilai dan patokan dalam keluarga, Moms dan Dads perlu berdiskusi dengan anak terlebih dahulu mengenai hal itu.
"Meski ada standard-standard, sampaikan ke anak alasannya apa orangtua punya standard-standard usia tertentu atau penyebutan teman spesialnya itu itu dijelaskan kepada anak," jelas Ella.
Ella menyadari biasanya banyak orangtua yang merasa aneh atau canggung membicarakan hal ini kepada anak.
Terlebih kalau orangtua dan anak memanglah jarang membicarakan hal-hal privasi.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR