Nakita.id - Diet yang dilakukan artis Tya Ariestya memang awalnya nampak menggiurkan.
Tak hanya itu, ibu dua anak ini juga berhasil menurunkan berat badannya secara drastis sampai lebih dari 20 kg dalam hitungan bulan saja.
Sayangnya, diet yang dilakukan Tya Ariestya ini lantas viral sejak buku dietnya mulai dijual di pasaran.
Selain itu, banyak dokter, praktisi, dan ahli gizi yang memberi kritikan keras terhadap diet yang dilakukan Tya Ariestya bahkan sampai ramai diperbincangkan di jagad maya.
Banyak yang tak setuju dengan diet yang dilakukan Tya karena dalam bukunya, Tya dengan tegas mengatakan bahwa sayur merupakan salah satu aspek yang menghambat diet.
Selama menjalani diet, Tya memang tak memasukkan sayur ke dalam menu dietnya.
Hal ini dinilai salah kaprah dan justru menuai kontroversi.
Padahal, berbagai penelitian membuktikan bahwa tak mengonsumsi sayur cukup berbahaya bagi tubuh lho, Moms.
Mengutip dari Live Strong, sayur dan buah merupakan aspek makanan wajib dan tak boleh dilewatkan.
Sayur dan buah mengandung manfaat yang baik bagi tubuh, sehingga jika ditinggalkan, akan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Nah, berikut bahaya tak mengonsumsi sayur dan buah bagi tubuh, seperti diet yang disarankan Tya Ariestya.
1. Tak cukup serat
Sayuran kaya akan serat yang baik bagi tubuh.
Berbeda dengan diet yang sedang viral yang menyebut jika serat menghambat penurunan berat badan, serat justru baik untuk proses menurunkan berat badan karena dapat melancarkan pencernaan.
Ketika tubuh kekurangan serat, otomatis tubuh akan mengalami dehidrasi dan sangat berisiko.
Kekurangan cairan membuat seseorang akan merasa kelelahan, mengalami kencing kuning, hingga kram otot.
2. Kulit, kuku, dan rambut tidak sehat
Tak hanya berimbas ke tubuh, tidak mengonsumsi sayur dan buah akan berimbas pada kesehatan kulit, kuku, dan rambut.
Sayur-sayuran mengandung antioksidan dan vitamin tinggi yang baik untuk kesehatan kulit.
Antioksidan di dalam buah dan sayur mampu melawan efek penuaan sehingga mengurangi munculnya kerutan dan membuat kulit tampak lebih muda.
Dalam studi yang terbit di jurnal Nutrients pada Desember 2018 mengamati peningkatan 47 persen risiko mengembangkan dermatitis seboroik (bercak merah dan bersisik pada kulit) pada wanita yang mengikuti diet Barat, yang biasanya kurang konsumsi buah dan sayuran.
Sementara itu, kuku dan rambut jadi rapuh.
Jika seseorang tak mengonsumsi sayur dan buah, risiko jangka panjangnya kuku dan rambut akan mudah patah.
Warnanya juga akan kusam dan kering.
Hal ini karena kuku dan rambut juga membutuhkan antioksidan, vitamin A, vitamin E, biotin, zat besi, dan nutrisi lain untuk tumbuh, yang terdapat dalam buah dan sayur.
3. Mudah depresi
Kurang sayuran akan membuat Moms lebih berisiko mengalami depresi.
Menurut berbagai penelitian, sayur dan buah merupakan sumber nutrisi yang kuat ini dapat meningkatkan kondisi mental.
4. Risiko penyakit kronis
Kekurangan sayur dan buah sangat berpengaruh pada tercukupinya nutrisi dalam tubuh.
Pada dasarnya, rajin mengonsumsi sayur dan buah akan menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, alzheimer, kanker, dan lain-lain.
Bahkan dua bahan makanan tersebut sangat baik untuk bakteri baik di usus yang membuat usus lebih sehat.
Harvard TH Chan School of Public Health mengeluarkan pernyataan bahwa serat menjadi indikator nomor satu yang memengaruhi peningkatan jumlah dan jenis bakteri baik di usus.
Usus yang sehat merupakan kunci dari kesehatan Anda karena meningkatkan sistem kekebalan.
5. Berat badan naik
Jika dalam diet yang viral tersebut menyampaikan bila sayur menghambat penurunan berat badan, ternyata salah lho, Moms.
Mengutip dari Live Strong, sayur bisa menjadi makanan pokok bagi yang ingin menurunkan berat badan.
Hal ini karena sayur memiliki serat dan kadar air yang tinggi, tetapi memiliki kalori yang rendah.
Sehingga jika mengonsumsi sayur, maka Moms akan lebih kenyang tanpa harus makan kalori berlebih.
Source | : | Livestrong |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR