Nakita.id - Moms memiliki bayi memang amat menyenangkan, namun biasanya bagi para ibu baru, terkadang menggunting kuku, ataupun membersihkan telinga dan hidung merupakan hal yang masih sulit dilakukan karena belum terbiasa.
Menurut Dr. M.V.Ghazali, Sp.A., dari Kid's World, Jakarta, sama seperti orang dewasa kuku bayi pun harus di potong agar tidak membahayakan.
"Seringkali orang tua, apalagi orang tua baru, takut memotong kuku bayinya. Padahal kalau tidak dipotong justru banyak bahayanya," jelas dokter yang kerap disapa Vinci.
BACA JUGA: Betis Besar Bikin Minder? Yuk Coba Cara Ini Agar Betis Ramping
Alasan Medisnya, bayi sering merasa gatal, entah digigit nyamuk atau alergi susu (dermatitis atopi).
Jika kukunya dibiarkan panjang, bukan tak mungkin saat menggaruk bagian tubuh yang gatal malah menorehkan luka di wajah atau bagian tubuh lainnya.
Kuku yang dibiarkan panjang berpeluang menjadi tempat penumpukan kotoran.
Padahal tak jarang bayi memasukkan tangannya ke mulut.
Kalau kukunya kotor tentu saja kian banyak kuman yang ikut terbawa masuk.
Keengganan orang tua memotong kuku bayi umumnya akibat rasa takut atau perasaan tidak tega.
"Aduh, jarinya kan masih kecil banget. Apa iya aku bisa memotong kuku tanpa melukainya?" Padahal ini bukan sesuatu yang teramat sulit kok.
BACA JUGA: Seperti Apa Cara Merawat Gusi dan Gigi Bayi?
Untuk itu yuk ketahui trik menggunting kuku yang aman:
- Gunakan gunting kuku khusus untuk bayi.
- Untuk setiap kuku, potong terlebih dulu bagian ujung kiri dan kanannya, hingga membentuk segitiga di tengah.
- Setelah itu barulah potong sisanya (kuku di tengah yang kini berbentuk segitiga).
Dengan cara ini, tidak ada sisa kuku yang tertinggal yang bisa menyebabkan radang sela kuku.
- Setiap berapa hari kuku bayi perlu dipotong?
Tidak ada patokan baku, tergantung dari kecepatan tumbuh kukunya yang berbeda-benda antar individu.
- Bila ada serpihan kuku atau kulit yang mengeras menyembul keluar, jangan dicabut karena bisa menyebabkan luka dan infeksi.
Lebih baik potong dengan pemotong kuku.
Moms, perlu diingat kuku yang pendek bisa menghindarkan anak dari kuman.
Tapi jangan memotong kuku terlalu pendek.
Selain dapat menyebabkan rasa perih yang sangat karena ada lapisan kulit yang terluka, juga bisa mengakibatkan kuku yang tumbuh menekan bahkan masuk ke dalam kulit (ingrown toenail).
BACA JUGA: Terkait Vaksin Palsu Si Kecil, Zaskia Adya Mecca Ungkap Fakta Baru
Problem ini ditandai dengan bengkak kemerahan pada ujung kulit di sekitar kuku. Selanjutnya, kuku akan tumbuh ke dalam kulit dan bukan tumbuh lurus seperti yang seharusnya.
Ingrown toenail juga bisa menimbulkan infeksi, karena kuku akan melepuh dan berubah kekuning-kuningan.
Nah setelah selesai menggunting kuku, rabalah seluruh sisi dan ujung kukunya. Jika terasa masih belum halus, atau masih agak panjang sedikit, cukup gunakan kikir kuku untuk menuntaskannya.
Hal ini dilakukan untuk menghindari luka pada anak karena sisi tajam kuku, atau sisi tajam gunting.
Bilaslah kukunya dengan air hangat. Lanjutkan dengan membersihkan kembali jari-jemarinya.
BACA JUGA: 4 Cara Agar Luka Jahitan Usai Melahirkan Normal Cepat Sembuh
Dengan begitu, hasil pengguntingan tidak hanya rapi tapi juga bersih.
Saat membersihkan kotoran di sela kuku, lakukanlah dengan hati-hati.
Sebaiknya gunakan alat khusus untuk mencungkil kotoran kuku (biasanya terdapat pada alat pemotong kuku).
Mencungkil dengan hati-hati tidak akan merusak jaringan di sekitar kuku dan tidak akan menimbulkan trauma.
Hindari mencungkil dengan alat lain seperti tusuk gigi, pulpen, atau benda tajam lainnya, karena bisa menusuk daging kuku.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR