Nakita.id - Setelah mengetahui kualitas keluarga penting agar membuat wujud pribadi baik dan menyebarkan kehangatan pada sekitar, ada lagi yang harus Moms dan Dads ketahui.
Hal yang harus Moms dan Dads ketahui itu adalah mengetahui cara menciptakan quality time bersama keluarga.
Melalui Kolaborasi Sonora dengan Nakita.id pada Jumat (12/3/2021) dengan tema "Family Quality Time Di Masa Pandemi", Editor in Chief Nakita.id, David Togatorop mengungkapkan ada dua cara menciptakan quality time bersama keluarga.
Sebelum mengungkapkan bagaimana menciptakan quality time bersama keluarga, David mengatakan selama pandemi terjadi kekerasan domestik.
"Kita bicara pandemi kepada keluarga. Ini sebetulnya puncak gunung es, angka-angka mengerikan tentang apa yang terjadi pada keluarga di tengah pandemi.
Ketika pandemi terjadi tahun lalu memang ada kebingungan kemudian bergulir menjadi tindakan kejahatan domestik," jelas David.
Selanjutnya David mengatakan, Komnas Perempuan melaporkan angka kekerasan domestik menurun di 2020 dibandingkan 2019.
"Apakah itu kabar baik? Di satu sisi iya, tapi di satu sisi jangan-jangan angkanya jauh lebih besar tetapi itu menjadi lebih kecil karena orang itu takut keluar.
Lingkup dia hanya orang itu terus dalam ruangan, yang melakukan itu ada di samping kita selama 24 jam bahkan PBB melaporkan bahwa kejahatan domestik meningkat 3 kali lipat secara global.
Di Jepang yang dikenal etos kerja dan belajarnya tinggi itu 72 persen anaknya stres karena belajar dari rumah," ucap David.
Maka menurut David keluarga harusnya menjadi tempat paling aman dan jangan sampai kekerasan domestik terjadi.
Bagaimana menghadapinya? David mengatakan buat rumah menjadi tempat kita melakukan #FamilyQuality melalui perkataan, tindakan, reward system atau hadiah, waktu, dan sentuhan.
"Elemen paling penting waktu. Kita punya waktu banyak bersama keluarga tapi apakah kita membuatnya berkualitas?
24 jam di rumah terus tapi orangtua emosi dan marah-marah terus. Praktiknya bagaimana?" imbuhnya.
1. Bonding
"Pertama, bonding. Saya coba angkat dari kebiasaan-kebiasaan yang muncul di masa pandemi.
Satu, nonton film bersama. Lagu tadi, Can You Feel the Love Tonight, saya nonton itu waktu dulu tapi sampai sekarang masih ingat, warm to heart.
Bagaimana lagu itu menceritakan Simba dan Mufasa adalah suatu keluarga yang baik.
Saya rindu nonton bersama-sama di ruang keluarga. Sekarang kan memang masih nonton sama-sama tapi yang satu nonton Netflix, yang satunya Disney+, satunya nonton YouTube, ga ada kebersamaan," kata David.
David mengajak Moms dan Dads bangkitkan lagi nonton bersama itu. Apapun film keluarga yang ditonton itu baik.
2. Cerita sebelum tidur
"Kedua, cerita sebelum tidur. Ini kayak anak kecil, memang betul konsep ini diberikan pada anak kecil sebelum tidur.
Tapi ini saya rasa untuk anak yang lebih besar juga bisa, tentunya bukan cerita tentang putri salju.
Kenapa? Cerita sebelum tidur menciptakan stimulasi kebaikan juga menciptakan logika bentuk dari kebaikan tersebut," jelas David.
Menurut David jika logikanya sudah mengenali konsep kebaikan maka logika akan menerapkan kebaikan itu pada kehidupan sehari-hari.
"Kalau konteks keluarga muda, pertama nonton film bersama, kedua bacakan dongeng, ketiga kalau anak itu lebih besar ceritakan tentang keluarga besar," ujarnya.
David mengatakan ceritakan kalau kita punya paman di sini, mereka pekerjaannya ini, dan itu membangun quality time.
Dengan bercerita tentang keluarga besar, Si Kecil merasakan bagian dari sesuatu yang besar.
Si Kecil merupakan bagian dari sesuatu yang besar yang akan membantu mereka kalau mereka ada kesulitan dan itu menumbuhkan kualitas dalam keluarga," tutup David.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR