Nakita.id - Benjolan di telapak tangan bisa saja tanda dari adanya kontraktur Dupuytren.
Benjolan di telapak tangan karena kontraktur Dupuytren dimulai dengan penebalan kulit secara perlahan di telapak tangan.
Saat berkembang, kulit di telapak tangan mungkin tampak berkerut atau berlesung pipit.
Baca Juga: Muncul Benjolan di Bawah Dagu, Ini Beberapa Macam Penyakit yang Mungkin Dialami Selain Kanker
Benjolan di telapak tangan karena kontraktur Dupuytren biasanya mungkin sensitif terhadap sentuhan tetapi biasanya tidak terasa sakit.
Lalu apa kontraktur Dupuytren?
Melansir dari Mayo Clinic, kontraktur Dupuytren (du-pwe-TRANZ) merupakan kondisi yang memengaruhi lapisan jaringan yang terletak di bawah kulit telapak tangan.
Simpul jaringan terbentuk di bawah kulit - akhirnya menciptakan tali tebal yang dapat menarik satu atau lebih jari ke posisi tertekuk.
Jari yang terkena tidak dapat diluruskan sepenuhnya, yang dapat mempersulit aktivitas sehari-hari seperti meletakkan tangan di saku, mengenakan sarung tangan, atau berjabat tangan.
Kontraktur Dupuytren terutama mengenai dua jari terjauh dari ibu jari, dan paling sering terjadi pada pria lanjut usia keturunan Eropa Utara.
Sejumlah perawatan tersedia untuk memperlambat perkembangan kontraktur Dupuytren dan meredakan gejala.
Baca Juga: Cara Mudah Hilangkan Benjolan di Leher Tanpa ke Dokter, Kuncinya Cukup dengan 5 Obat Alami Ini
Penyebab
Dokter tidak tahu apa yang menyebabkan kontraktur Dupuytren.
Tidak ada bukti bahwa cedera tangan atau pekerjaan yang melibatkan getaran pada tangan menyebabkan kondisi tersebut.
Faktor risiko
Sejumlah faktor diyakini dapat meningkatkan risiko penyakit, termasuk:
1. Usia
Kontraktur Dupuytren paling sering terjadi setelah usia 50 tahun.
2. Jenis kelamin
Pria lebih mungkin mengembangkan Dupuytren dan memiliki kontraktur yang lebih parah daripada wanita.
3. Faktor Keturunan
Orang-orang keturunan Eropa Utara berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
4. Sejarah keluarga.
Kontraktur Dupuytren sering terjadi karena adanya keturunan dalam keluarga.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Penyakit Kanker, Ini Ciri-ciri Benjolan di Bawah Dagu yang Bisa Segera Diatasi
5. Merokok dan minum alkohol
Merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko kontraktur Dupuytren, mungkin karena perubahan mikroskopis dalam pembuluh darah yang disebabkan oleh merokok.
Asupan alkohol juga dikaitkan dengan Dupuytren.
6. Diabetes
Orang dengan diabetes dilaporkan memiliki peningkatan risiko kontraktur Dupuytren.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR