Nakita.id - Selama pandemi Covid-19 membuat peran ibu kian penting mulai menjadi garda terdepan penjaga kesehatan keluarga, pengelola keuangan, hingga pertumbuhan Si Kecil.
Memahami hal tersebut MY BABY mengadakan konferensi pers virtual #MYBABYMomversity 2021 "Smart Parenting in Uncertain World" pada Selasa (30/3/2021).
Lantas, apakah benar banyak hal yang harus diurus Moms selama pandemi Covid-19 menimbulkan kecemasan?
"Benar. Bahwa ternyata tugas-tugas yang dimiliki seorang ibu sebelum pandemi kan sudah banyak sekali, multiperan ibaratnya.
Nah dengan adanya pandemi ini semakin banyak tugas-tugasnya, apalagi dengan anak online learning ya.
Ibu tidak hanya menjadi seorang ibu tapi juga menjadi guru apalagi kalau ternyata ibunya juga bekerja jadi balancing antara menjadi guru dan mengawasi anak sekolah kita juga work from home.
Dan juga tantangan finansial dan kebutuhan-kebutuhan mendadak dan tidak diprediksi sebelumnya membuat para ibu juga mencari-cari cara untuk mencari tambahan penghasilan untuk memahami cara mengelola keuangan," kata Tiara Puspita, M. Psi, seorang psikologis.
Tiara mengatakan ibu cenderung punya keinginan untuk menjadi sempurna, artinya bukan serta merta menjadi sempurna tapi banyaknya tugas dan tuntutan itulah yang membuat ibu memiliki perasaan untuk "Saya harus bisa mengerjakan semuanya dan seorang ibu harus menjadi sosok yang kuat".
"Nah ini menimbulkan berbagai kendala di antaranya kecemasan, tidak ada batasan antara peran, kelelahan, stres, bahkan juga kesepian.
Karena kebanyakan ngurus rumah akhirnya tidak bisa berinteraksi dengan teman-teman di luar atau kalau karena pandemi kita jadi terbatas untuk bertemu dengan orang-orang di sekitar kita yang biasanya menjadi support system," ucap Tiara.
Akhirnya lama-lama dalam satu tahun kita bisa merasa kejenuhan, burn out, dan kalau kita mau self care merasa meninggalkan anak untuk melakukan sesuatu untuk diri sendiri akhirnya kita merasa bersalah, lanjut Tiara.
"Jadi banyak sekali ibu-ibu yang mau self care merasanya guilty. Di sisi lain ternyata banyak sekali kecemasan yang muncul akibat pandemi dan ternyata dari hasil survei secara global 90 persen ibu merasa lebih lelah dibandingkan sebelum pandemi dan juga merasa lebih low atau mood rendah, cemas lebih tinggi.
Akhirnya ibu menjadi irritated atau lebih mudah marah, merasa kesal kalau ada yang sedikit berantakan di rumah atau anak susah dibantu belajar akhirnya ibu menjadi mudah lelah dan marah.
Nah ini yang penting supaya ibu-ibu bisa memahami cara melakukan self care dan mengelola mental diri sendiri demi menjaga kondusifitas rumah tangga dan baik itu dengan suami atau anak," jelas Tiara.
Cara menghadapi krisis saat pandemi
Tiara mengatakan Moms harus memahami kalau self care itu bukanlah selfish atau egois.
Ibaratnya me-recharge handphone kalau baterainya habis, kalau seorang ibu baterainya habis semua berantakan.
Baca Juga: Ayu Dewi Pamer Kegiatan Me Timenya, Ternyata Punya Manfaat Menurunkan Stres hingga Berat Badan
"Jadi penting sekali untuk seorang ibu untuk menyadari bahwa mengetahui diri saya kebutuhannya apa, tidur cukup, merawat diri, bersosialisasi dengan orang-orang yang menjadi support system, melakukan hobi.
Walaupun waktunya padat setidaknya dalam waktu 1 minggu kita ada waktu untuk recharge.
Dan juga kita bisa mendelegasikan tugas-tugas dengan pasangan, komunikasi yang terbuka dengan pasangan itu penting sekali, sehingga kita bisa menjaga keharmonisan rumah tangga, dan mengalokasikan waktu khusus untuk keluarga terpisah dengan alokasi untuk diri sendiri," jelas Tiara.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR