Nakita.id.- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) menyebutkan bahwa batas asupan gula untuk orang dewasa adalah tidak lebih dari 50 gram atau setara dengan 12 sendok teh gula per orang per hari.
Rekomendasi tersebut belum mencakup gula yang dijumpai secara alami pada susu, buah, atau sayuran.
Konsumsi gula berlebih dapat memengaruhi kesehatan, seperti meningkatkan risiko terjadinya diabetes atau obesitas.
Pertanyaannya, apakah gula benar-benar harus dihindari? Gula bukan untuk dihindari, namun untuk dibatasi; karena tanpa gula, pusat susunan saraf tidak bisa bekerja secara optimal.
Akibatnya, kita akan sulit berkonsentrasi dan mengalami kelelahan.
BACA JUGA: Tak Hanya Pelengkap Makanan, Ini Manfaat Seledri yang Tidak Terduga
Diet atau pola makan bebas gula yang baik adalah dengan membatasi ”gula tambahan” seminimal mungkin, namun tetap mendapatkan gula alami, seperti yang ditemukan dalam roti, sayuran, buah, produk susu, dan kacang-kacangan.
The Food and Drugs Administration(FDA) mengatakan bahwa konsumsi gula tambahan secara berlebih dapat menyulitkan tubuh untuk mencerna makanan berserat, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh.
Jika Moms ingin mengurangi gula, atau bahkan ingin mencoba hidup bebas gula, berikut adalah tips yang dapat diterapkan:
Rahasia 1: Makan Lebih Banyak Protein
Ini adalah taktik yang dilakukan Allison Hubbard (39), digunakan untuk membantunya memotong gula tambahan dari makanannya, dan kehilangan 30kg.
Bukan usaha yang kecil mengingat 73% makanan kemasan yang dilapisi rak supermarket mengandung gula tambahan, menurut penelitian di Journal of Academy of Nutrition and Dietetics.
"Dengan makan makanan yang kaya akan sumber protein yang sehat, keinginan dan hasrat saya untuk gula hilang bersama," katanya.
"Makanan penutup manis yang biasa saya makan bahkan sudah hilang dari pikiran saya."
Studi Universitas Missouri menemukan bahwa meningkatkan asupan protein Moms benar-benar mengurangi kebutuhan untuk mengonsumsi gula.
Rahasia 2: Menghindari Gula Buatan
Carrie Dowling (31), pecandu diet-soda yang mengaku diri telah kehilangan 7 kg sejak mengurangi gula buatan. "Ini jelas lebih mudah untuk mengikuti pola makan sehat setelah menyapih diri dari diet soda," katanya.
"Gula buatan seperti Band Aid, atau metadon!" kata Nicole M. Avena, PhD, Ahli Saraf sekaligus Ahli Kecanduan Makanan dan penulis Why Diets Fail.
"Kita tidak akan membiarkan otak terbiasa dengan kekurangan gula jika selalu memberi makan gula palsu itu."
Avena mengatakan bahwa pemanis non-kalori dapat menggagalkan kemampuan tubuh untuk memantau asupan kalori berdasarkan rasa manis.
Bahkan, peserta di San Antonio Heart Study yang minum lebih dari tiga diet soda per minggu dua kali lebih mungkin untuk menjadi kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak minum diet soda.
BACA JUGA: Punya Bokong Terbesar di Dunia, Perempuan ini Justru Merasa Bangga
Rahasia 3: Fokus Pada "Kelemahan" Yang Paling Besar
Bagi Hubbard, itu berarti menangani kebiasaan memasak yang sudah lama ada.
"Di perguruan tinggi, saya bekerja di sebuah toko es krim dan menerima es krim gratis setiap hari sehingga saya bekerja. Saya memanfaatkannya," katanya,
Bertahun-tahun dia terus menikmati es krim. Dengan mengidentifikasi sumber gula utamanya, Hubbard perlahan bisa mulai mengurangi asupan gula.
Asal Moms tahu, di Amerika minuman soda dan energi / olahraga merupakan sumber gula tambahan terbesar dalam makanan harian.
Sumber gula tambahan berikutnya adalah makanan penutup berbasis biji-bijian, seperti kue (12,7%), minuman jus buah (8%), permen (6,7%), dan makanan penutup berbasis susu, seperti es krim (5,6%).
Avena menyarankan untuk memulai dengan mengatasi kategori makanan yang paling Moms idamkan dulu (jadi, jika kue itu kelemahan Moms, cobalah menghilangkan makanan penutup kue terlebih dulu).
Rahasia 4: Berhenti Sejenak
Ketika Hubbard, yang berbobot 120kg lebih dari satu dekade, mengurangi asupan gula juga perlu masa istirahat.
Hubbard mengatakan, berhenti sejenak dan mempertimbangkan situasi dari perspektif luar membantu dia mengetahui apa yang mendorong keinginan untuk selalu makan (stres dan kelaparan).
"Dengan beristirahat sejenak dan memanfaatkan penilaian dari luar, saya melanjutkan diet gula dengan cara yang lebih sehat."
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan di British Journal of Health Psychology menemukan bahwa mahasiswa mengurangi hasrat cokelat mereka setelah lima hari berlatih kebiasaan perhatian yang disebut defisit kognitif.
Lebih banyak cara untuk mempraktikkan defusi: pernapasan dalam, meditasi dan yoga.
BACA JUGA: Terlambat Antar Anak ke Sekolah, Ibu Bertubuh Kerdil Ini Digugat
Rahasia 5: Bersabarlah Dengan Kemajuan
Jika Moms telah mengurangi gula dari makanan Moms dan merasa sangat mendambakan permen per hari (atau bahkan seminggu) kemudian, jangan buru-buru makan permen.
Bagi Jennifer Homendy, 45, keinginan mengidam gula mulai mereda setelah tiga sampai empat minggu mengurangi asupannya. "Sungguh menakjubkan bagaimana keinginan gula hilang."
Dalam sebuah studi tahun 2015 dari Monell Chemical Senses Center, orang-orang yang mengikuti diet rendah gula selama tiga bulan bahkan mengatakan puding mereka telalu manis. Padahal gulanya telah dikurangi 40%. (*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Oprah.com,AFP |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR