Nakita.id - Saat anak memasuki usia 5 atau 6 tahun biasanya orangtua akan mulai mengajari mereka untuk berpuasa.
Tentu saja mengajari anak berpuasa dilakukan secara perlahan dengan pertama-tama mengajak mereka untuk ikut bangun sahur.
Kemudian berlanjut untuk mengajari Si Kecil untuk tidak makan dan minum selepas imsak.
Agar belajar puasa terasa lebih mudah bagi anak-anak, Moms pun banyak yang mengizinkan anak untuk 'puasa bedug' atau puasa setengah hari.
Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa
Dimana saat adzan dzuhur tiba, anak-anak diperbolehkan untuk makan dan minum, lalu kembali melanjutkan puasanya hingga magrib.
Selanjutnya jika anak-anak mulai beranjak dewasa, diajarkan untuk berpuasa seharian penuh.
Cara pengenalan puasa ini tentu membuat anak memahami konsep berpuasa yang Moms dan Dads jalani.
Namun seringkali dalam perjalanannya, anak yang sedang belajar puasa merasa lemas dan tak bertenaga seperti sedang sakit.
Kadang kala bahkan suhu tubuh anak-anak meningkat di sore hari akibat tak ada asupan makanan yang masuk ke tubuhnya seperti biasa.
Anak-anak pun jadi terlihat tak bersemangat untuk bermain, atau malah lebih rewel dari biasanya karena menunggu jadwal adzan magrib yang tak kunjung tiba.
Hal ini tentu membuat banyak orangtua khawatir dan bertanya-tanya, apakah belajar puasa akan mempengaruhi kesehatan Si Kecil?
Apalagi di tahun 2021, kita lagi-lagi harus menghadapi puasa Ramadan di tengah pandemi Covid-19.
Kekhawatiran akan menurunnya daya tahan tubuh anak selama berpuasa dan tidak mampu melawan kuman dan virus penyakit pun menjadi semakin besar.
Baca Juga: Siapkan Menu Buka Puasa dan Sahur Sederhana Lebih Praktis Jika Moms Sudah Siapkan 5 Hal Ini
Berkaitan dengan hal ini, dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritional pun memberikan jawabannya.
Dr. Muliaman menjelaskan bahwa orang tua tidak perlu takut daya tahan tubuh anak menurun saat berpuasa, selama anak dipastikan mendapatkan asupan nutrisi yang memadai saat sahur dan berbuka puasa.
Tak hanya itu, dr. Muliaman pun membeberkan kunci utama menjaga anak tetap bugar meski harus menahan lapar dan haus saat berpuasa seharian penuh.
Apa itu?
Peduli gizi anak di masa pandemi menjadi satu hal yang patut Moms prioritaskan saat mengajarkan Si Kecil berpuasa di tengah pandemi seperti sekarang.
“Kunci utama menjaga anak tetap bugar dan daya tahan tubuhnya tetap kuat adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang," papar dr. Muliaman.
"Saat puasa di tengah pandemi COVID-19, orang tua bisa menerapkan pola makan dengan gizi seimbang dan cukup cairan pada anak saat sahur dan berbuka puasa,” lanjutnya.
Riset menunjukkan, saat ini banyak orang tua sudah semakin menyadari efek positif nutrisi anak pada kesehatan dan daya tahan tubuh Si Kecil.
Hal ini termasuk pula kesadaran akan pentingnya asupan nutrisi anak yang sehat.
Survei daring Morinaga Chil*Go! di akhir Februari 2021 menunjukkan hampir 85% ibu di Indonesia menjadikan asupan nutrisi menjadi prioritas mereka selama pandemi COVID-19.
Bahkan lebih dari 86% orangtua mengaku sangat ketat memastikan asupan makanan bergizi seimbang untuk anak setiap hari.
“Pada saat berpuasa atau belajar puasa, anak tetap membutuhkan nutrisi harian yang terdiri dari nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral) agar setiap proses biologis yang terjadi dalam tubuhnya dapat berjalan dengan optimal.
Oleh karenanya, selain nutrisi di atas perlu juga dilengkapi dengan beberapa nutrisi yang diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuh anak, salah satunya adalah asupan probiotik dan prebiotik.
Penting bagi orang tua memastikan agar anak mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkannya pada saat sahur dan berbuka puasa,” lanjut dr. Muliaman.
Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan.
Sedangkan prebiotik adalah sejenis serat yang menjadi sumber makanan bakteri baik termasuk probiotik agar bisa tumbuh, berkembang, dan bekerja dengan efisien.
Saat pemberian prebiotik, kadar bakteri dalam saluran pencernaan menjadi seimbang, sehingga pencernaan sehat dan nutrisi yang diperoleh tubuh pun dapat diserap dengan baik.
Serta dapat pula merangsang sistem imunitas kuat pada tubuh anak.
Sebab penyerapan nutrisi yang baik akan membuat sistem kekebalan tubuh anak bekerja dengan optimal, meskipun anak sedang belajar berpuasa, baik setengah hari, maupun seharian penuh bagi anak yang sudah lebih besar.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Tubuh Keluarga Akan Serat dan Gizi Saat Sarapan, Ini Jenis Makanan yang Tepat
Salah satu jenis prebiotik yang diakui secara ilmiah adalah serat pangan inulin.
Secara alami, serat pangan inulin dapat ditemukan pada berbagai buah-buahan, sayuran, umbi-umbian seperti Chicory Root.
Efek menguntungkan dari serat pangan inulin berperan sangat baik di usus besar.
"Usus adalah organ terbesar untuk membantu sistem pertahanan tubuh.
Manfaat inulin sebagai nutrisi yang esensial selain untuk kesehatan saluran cerna dan imunitas tubuh juga dapat berdampak positif pada kesehatan di kemudian hari.
Yaitu mengurangi risiko obesitas, penyakit radang usus, dan alergi,” jelas dr. Muliaman lebih jauh.
Prebiotik di dalam serat pangan inulin juga membantu penyerapan kalsium dan mendorong kepadatan tulang, serta mengatur rasa kenyang.
Nutrisi inilah yang perlu ada dalam menu makanan anak sehari-hari, terutama saat anak belajar berpuasa atau sedang berpuasa.
KALBE Nutritionals dalam misinya untuk menyediakan produk nutrisi berkualitas guna mendukung kehidupan yang lebih baik, melalui salah satu produk unggulannya yaitu Morinaga Chil*Go!, terus mendukung gaya hidup anak supaya lebih sehat.
Baca Juga: Anak Baru Belajar Puasa, Pentingkah Memberikan Suplemen untuk Si Kecil? Ini Jawaban Dokter
Daru Smaragiri, Business Unit Head Morinaga Chil*Go! KALBE Nutritionals menjelaskan bahwa menambahkan Morinaga Chil*Go! dalam menu makan harian anak adalah salah satu cara praktis membantu Moms memastikan asupan serat pangan inulin dalam porsi yang tepat untuk membantu memelihara fungsi saluran pencernaan sehat Si Kecil.
“Morinaga Chil*Go!, susu kualitas Jepang yang enak bernutrisi dengan harga terjangkau, dilengkapi dengan 9 vitamin dan 5 mineral, serta kandungan serat pangan inulin akan mendukung kesehatan pencernaan anak.
Pencernaan sehat tentunya dapat mendukung daya tahan tubuhnya. Saat berpuasa nanti, orang tua dapat memberikan Morinaga Chil*Go! pada sahur dan saat berbuka,” jelas Daru.
Tidak hanya peduli dengan nutrisi, Morinaga Chil*Go! juga peduli akan peningkatan psikologis anak dengan memberikan stimulasi lewat kegiatan edutainment bagi anak-anak di Indonesia, yang berkolaborasi dengan Kampoeng Kidz.
Kegiatan yang diberi nama Fun & Play ini sudah dilakukan sejak Agustus 2020 dan terus dilakukan setiap bulan hingga saat ini. Kegiatan terakhir dilakukan pada 9 April 2021 lalu melalui aplikasi Zoom secara gratis.
“Tentu stimulasi juga komponen penting tumbuh kembang anak. Dengan adanya stimulasi untuk bermain sambil belajar, kebutuhan psikologis supaya anak bisa tetap senang dan tidak bosan selama di rumah.
Apalagi orang tua bisa ikutan menemani buah hati mengikuti kegiatan ini, bisa terpenuhi. Hal ini tentu berpengaruh juga secara tidak langsung pada daya tahan tubuhnya,” ujar Daru.
Adapun sebagai upaya berkelanjutan mendukung gaya hidup anak yang lebih sehat, bulan lalu Morinaga Chil*Go! memperkenalkan varian rasa baru yaitu rasa Original yang lebih rendah gula.
Baca Juga: Anak Belajar Puasa? Tingkatkan Daya Tahan Tubuhnya dengan 5 Buah Ini
Masih dengan kandungan utama yang sama, rasa Original bisa membantu Bunda mengontrol asupan gula di dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi anak setiap hari.
Morinaga Chil*Go! juga bisa dikreasikan menjadi resep kreasi makanan dan minuman baru yang sehat dan disukai anak-anak.
Selain itu, Morinaga Chil*Go! juga menghadirkan susu bubuk Morinaga Chil*Go! 1+ dan 3+ dengan rasa Madu dan Vanilla yang mengandung perpaduan nutrisi seperti Serat Pangan Inulin, Tinggi Vitamin A, C, E, Zinc, dilengkapi Minyak Ikan, Omega 3 & 6, Kolin, Tinggi Kalsium & Vitamin D, 14 Vitamin & 8 Mineral.
“Di bulan suci Ramadan ini, Bunda bisa berkreasi dengan sang buah hati untuk mempersiapkan berbagai menu takjil sehat dan disukai oleh anak-anak, dengan membuat sajian enak bernutrisi dari Morinaga Chil*Go!.
Sehingga anak bisa mendapatkan menu berbuka puasa kesukaannya dengan kandungan nutrisi yang tepat dan bisa membantu menjaga daya tahan tubuhnya selama belajar berpuasa,” jelas Daru.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR