Nakita.id - Menjalani puasa selama kurang lebih 13 jam membuat perut terasa lapar dan dahaga.
Saat puasa, banyak orang mengidam-idamkan makan bebas bak pesta saat berbuka puasa.
Sebagian orang bahkan makan sampai terburu-buru saat buka puasa.
Makan terburu-buru biasanya dilakukan dengan tujuan segera memuaskan rasa lapar yang selama belasan jam ditahan.
Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa
Ternyata, makan terburu-buru saat buka puasa tidak dianjurkan karena berdampak buruk bagi kesehatan.
Dikutip dari english.alarabiya.net, terburu-buru makan saat puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah lambung lain.
Hal itu juga diiyakan oleh seorang dokter bernama Masyithoh Budiyani.
Dikutip dari Tribunnews, makan terburu-buru saat buka puasa bisa berdampak buruk terutama bagi penderita maag, asam lambung, dan ambeien.
"Memang saat berpuasa itu, lapar dan hausnya kebangetan. Namun tetap untuk ambien, penderita maag atau yang mengalami masalah pencernaan, konsepnya makanan yang dikunyah lama," tutur dr Masyithoh saat acara Talkshow Tribun Ramadan pada Jumat (16/4/2021).
Idealnya, makanan yang masuk harus dikunyah minimal 15 kali.
Dengan begitu, enzim yang berada di dalam mulut bisa bekerja secara efektif apabila dikunyah minimal 15 kali.
Menurut dr Masyithoh, selain menjaga lambung, makanan yang dikunyah secara lama dapat mengurangi keluhan ambien secara signifikan.
Baca Juga: Sudah Punya Zalina, Raisa Andriana Blak-blakan Bilang Ogah Punya Anak Lagi
Makanan yang tidak dikunyah dengan baik bisa menyebabkan makanan jadi lebih sulit dicerna.
Sedangkan dr. Aji Suranto, Sp. A dalam bukunya yang berjudul Terapi Enzim menyarankan mengunyah 30-50 kali pada makanan yang keras.
Untuk makanan yang sangat keras dianjurkan dikunyah sampai 70 kali.
Semakin lama mengunyah makanan, maka makin banyak pula enzim amilase dihasilkan.
Enzim amilase pada air liur tersebut dapat membantu melumatkan makanan sehingga makanan tersebut dengan mudah ditelan.
Mengunyah dengan baik dapat mengurangi risiko tersedak makanan.
Untuk mengurangi masalah lapar dan haus yang berlebihan, sebaiknya tidak langsung konsumsi makanan berat.
Agar makanan tidak langsung banyak dan saat mengunyah tidak terburu-buru.
Disarankan mengonsumsi buah atau jus buah terlebih dahulu.
Dokter Dien Kalbu Ady yang bekerja di RS PKU Muhammadiyah Surakarta menjelaskan bahwa setidaknya jarak antara makanan pembuka dan makanan berat adalah 30 menit.
Mengonsumsi makanan berat seketika saat berbuka puasa bisa membuat lambung kaget.
Ini bisa membuat lambung jadi tidak nyaman, kembung, mual, dan terasa perih.
Source | : | tribunnews,english.alarabiya.net |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR