Nakita.id- Berpuasa memang menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar orang.
Bukan hanya sekedar beribadah, Moms dan Dads juga harus pandai-pandai menjaga kesehatan saat menjalani puasa di bulan Ramadan.
Apabila tidak pandai menjaga kesehatan maka Moms akan mudah sakit dan secara otomatis ibadah di bulan Ramadan tersebut pun akan terganggu.
Demi bisa menjaga kesehatan di bulan Ramadan Moms harus memastikan asupan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan buka puasa.
Akan tetapi yang sering kali menjadi kesalahan kebanyakan orang langsung mengonsumsi makanan saat sahur dan buka puasa dalam porsi yang cukup banyak demi bisa mengatasi rasa lapar setelah seharian berpuasa.
Namun, kini Moms wajib tahu! makan sahur dan buka puasa dengan porsi yang langsung banyak sebenarnya tidak dianjurkan.
"Sebenarnya tidak dianjurkan saat buka puasa makan langsung banyak," ucap dr. Alvin Nursalim, SpPD seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Brawijaya Hospital Sahardjo, Jakarta Selatan, dalam acara IG Live @gridhealth bekerja sama dengan @nakitaid yang bertemakan 'Pencernaan Keluarga Sehat, Lancar dan Nyaman Jalani Puasa' Kamis, (22/04/2021).
dr. Alvin Nursalim, SpPD juga menjelaskan makan sahur dan buka puasa dalam porsi banyak akan menjadi masalah yang serius bagi para penderita penyakit lambung.
Bagi para penderita penyakit lambung lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit namun sering.
"Terutama bagi para penderita lambung, diutamakan makan dengan ukuran yang sedikit tapi sering," tambah dr. Alvin Nursalim, SpPD.
Pasalnya jika langsung makan dalam porsi banyak saat buka puasa atau sahur akan mendatangkan bahaya seperti kembung, mual, dan begah.
Nah dr. Alvin Nursalim, SpPD juga menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan apabila ingin makan sahur dan buka puasa sebagai berikut:
Baca Juga: Menu Sahur Sehat Untuk Anak Agar Kuat Puasa Seharian dan Tidak Mudah Lemas
1. Karbohidrat kompleks dan gizi seimbang
dr. Alvin Nursalim, SpPD menyarankan Moms lebih baik memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat makan sahur dan buka puasa.
Contoh karbohidrat kompleks adalah nasi merah, gandum, dan oatmeal.
Pasalnya dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks Moms bisa merasakan kenyang yang lebih lama.
“Karena bisa memberikan kenyang yang lebih lama dan tidak meningkatkan kadar gula darah,” ungkap dr. Alvin Nursalim, SpPD.
2. Sisi protein
Protein yang disarankan adalah protein yang rendah lemak, tidak disarankan setiap hari berbuka dengan puasa makanan yang digoreng, dan bersantan.
Karena bisa menyebabkan pencernaan lebih lambat, dalam jangka panjang apabila makanan tinggi lemak risikonya adalah memiliki gangguan metabolik yaitu obestitas, stroke, jantung coroner.
3. Pilih buah dan sayur yang tinggi cairan
dr. Alvin Nursalim, SpPD mengatakan, makan sahur dan buka puasa yang sehat adalah dengan porsi sayur dan buah yang lebih banyak dibandingkan karbohidrat.
Baca Juga: Happy Moms Happy Ramadan, Hilangkan Sakit Kepala yang Melanda Saat Puasa dengan Cara Ini
“Porsi paling besar adalah hampir setengahnya itu harus sayuran dan buah,’ kata dr. Alvin Nursalim, SpPD.
dr. Alvin Nursalim, SpPD kembali menegaskan agar tidak langsung mengonsumsi banyak makanan dalam satu waktu saja.
“Hindari porsi makan berlebihan dalam satu waktu saja, lebih baik waktunya dipecah-pecah tapi sering,” tutupnya.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR