Nakita.id - Bulan Ramadhan sudah berjalan hampir 2 minggu lamanya.
Selama bulan puasa, umat muslim masih diperbolehkan menjalankan ibadah Tarawih setiap malam.
Tarawih memang menjadi salah satu ibadah yang selalu ada di setiap bulan Ramadhan.
Setelah satu bulan menjalankan puasa, umat muslim akan merayakan hari kemenangan atau hari raya idul fitri.
Mendekati hari lebaran, umat muslim umumnya pulang ke kampung halaman agar merayakan bersama keluarga.
Apalagi banyak perantau dari daerah ke kota, maka lebaran menjadi momen mereka kembali dan bertemu setelah sekian lama.
Tapi akibat covid-19 pemerintah melarang masyarakat untuk mudik di tahun ini.
Mulai 6-17 Mei, masyarakat dilarang mudik.
Bahkan sejak 22 April kemarin, pemerintah pun sudah mulai menerapkan pengetatan.
Hal ini berguna untuk menekan masyarakat yang berniat untuk mudik lebih awal.
Akibat pengetatan tersebut, masyarakat yang akan keluar kota diwajibkan menunjukkan hasil negatif dari PCR atau swab antigen maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.
Pasalnya sebelum diterapkan pengetatan ini, hasil negatif PCR masih bisa digunakan untuk 3x24 jam.
Baca Juga: Awas Jangan Nekat, Larangan Mudik Diperpanjang Mulai 22 April 2021 Sampai Tanggal Ini
Sementara swab antigen masih dapat digunakan untuk 2x24 jam.
Dan untuk genose dilakukan di hari H keberangkatan.
Larangan mudik tahun ini menjadi kedua kalinya selama pandemi covid-19.
Dan kini Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Amirsyah Tambunan mulai menyinggung aturan shalat Idul Fitri di tengah pandemi covid-19.
"Shalat Idul Fitri ini karena akan menimbulkan kerumunan, karena akan menimbulkan kelompok harus kita lebih utamakan keselamatan, supaya tidak menimbulkan penularan klaster baru baru," kata Amirsyah dalam konferensi pers secara virtual di kanal YouTube BNPB, Jumat (23/4/2021).
Amirsyah juga mengatakan, silaturahmi selama Lebaran bisa dilakukan secara virtual tanpa harus bertemu langsung dengan anggota keluarga.
"Ini akan lebih meningkatkan suasana yang hangat di tengah-tengah keluarga, dan terhindar dari kerumunan di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Larangan Mudik Lebaran 2021 Mulai Awal Mei, Catat Tanggal Dimulai dan Berakhirnya
Lebih lanjut, Amirsyah mengatakan, Ramadhan tahun ini harus dijadikan momentum untuk menurunkan penyebaran Covid-19.
Ia mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di India merupakan pelajaran yang harus diambil hikmahnya oleh Indonesia.
"Dan pemerintah harus terus melakukan peningkatan intensitas vaksinasi sehingga cakupan vaksinasi yang 70 persen bisa kita capai," pungkasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR