BACA JUGA: Mandi Pun Ada Aturannya, Moms Jadi Jangan Buat Berbagai Kesalahan Ini
Karena ovulasi terjadi 2 minggu sejak haid pertama dan terjadi pembuahan setelahnya, maka usia embrio lebih muda 2 minggu dari usia kehamilan.
Jadi, jika perempuan dinyatakan hamil usia 4 minggu maka usia embrionya adalah 2 minggu.
Berbeda dengan ibu yang periode menstruasinya tidak teratur, perbedaan usia kehamilan bisa lebih dari 2 minggu.
Misalnya, jika perempuan mengalami keterlambatan haid 2 minggu maka dokter akan menyatakan usia kehamilannya adalah 6 minggu.
Lamanya kehamilan rata-rata 266 hari (38 minggu) yang dihitung sejak terjadinya konsepsi (pembuahan).
Sementara itu, tanggal perkiraan persalinan biasanya dihitung dengan cara mengurangi 3 bulan sejak haid pertama, kemudian harinya ditambah 7 dan tahunnya ditambah 1.
Contohnya, perempuan yang hamil dengan hari pertama haid terakhir 15 Mei 2003, maka perkiraan tanggal persalinannya adalah 22 Februari 2004.
Diperkirakan, hanya 10% kehamilan yang persalinannya sesuai dengan tanggal perkiraan, 50% akan bersalin dalam 1 minggu di sekitar tanggal perkiraan dan 90% akan bersalin dalam 2 minggu sebelum atau setelah tanggal perkiraan awal.
Karena itu, jika persalinan berlangsung kurang dari 2 minggu atau lebih dari 2 minggu dari tanggal perkiraan awal maka itu normal.
Untuk itu, dalam menentukan kehamilan dokter akan melakukan tes darah atau urin.
Misalnya, tes kehamilan menggunakan sistem ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) dapat mendeteksi kehamilan secara dini dengan cepat dan mudah.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Intisari.grid.id,American Pregnancy Association. |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR