Nakita.id - Disebuah gang perumahan yang sempit di Dusun Sumberan, Desa Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY terdapat sebuah klinik dokter gratis yang siap melayani pasien selama 24 jam.
Sekilas, klinik dokter tersebut terlihat seperti rumah biasa.
Namun yang membedakannya dengan rumah lainnya adalah papan nama besar yang bertuliskan "Klinik Dokter Hana".
Sejak beberapa tahun terakhir memang klinik ini menjadi perbincangan hangat masyarakat setempat.
Pasalnya, klinik ini memberikan fasilitas berobat secara gratis atau dengan sistem pengobatan cuma-cuma.
Dilansir dari intisari.grid.id, dr. Ferihana selaku pendiri mengaku awal mula membangun klinik tersebut akibat rasa prihatinnya karena banyak warga miskin yang tak mampu berobat.
BACA JUGA: Waspada, Menurut Penelitian Perabot Ini Dapat Sebabkan Kanker
Namun sikap mulianya tersebut mulai tersebar hingga membuat kliniknya kebanjiran pasiean dari berbagai daerah lainnya.
Mereka tak lagi dari daerah sekitar, tetapi juga dari daerah lainnya.
Bahkan beberapa sopir taksi yang merasa tidak enak badan saat sedang bekerja bisa saja membelokkan kemudi menuju ke klinik ini.
"Ada beberapa sopir taksi dan warga Tionghoa yang rumahnya jauh dari klinik tetapi memilih berobat ke sini,“ ujar Hana.
Setiap hari, klinik Hana setidaknya didatangi antara lima hingga sepuluh pasien.
Pada hari-hari tertentu jumlah tersebut dapat meningkat hingga puluhan pasien.
Pelayanannya pun cukup lengkap.
Selain pelayanan dokter umum yang terbuka 24 jam, klinik ini juga melayani sirkumsisi (khitan) dan pemasangan kontrasepsi.
BACA JUGA: Vaksin Tak Bisa Digantikan Oleh ASI, Obat Herbal, Ini Penjelasannya
Meskipun terbuka secara gratis, tetapi beberapa pasien secara suka rela memberikan sumbangan untuk pengembangan klinik.
Oleh karena itu, Hana juga menyediakan sebuah kotak sumbangan yang dibuka setiap bulan.
Ketika membuka kotak sumbangan tersebut, Hana mengaku sebagian besar isi kotak itu recehan dan tidak beramplop.
"Saya tetap bersyukur berapa pun uang sumbangan yang diberikan oleh pasien,” ujar Hana.
Tak dapat dipungkiri hana mengaku beberapa kali mengalami kesulitan keuangan untuk menopang operasional kliniknya.
Sebab untuk menjalankan klinik tersebut, ia hanya mengandalkan dari gaji dia praktik di beberapa rumah sakit plus kotak sumbangan tersebut.
Namun sejak 2015 Hana mulai membuka klinik kecantikan berbayar.
Di klinik kecantikan bernama “Dokter Muslimah Beauty Clinic” (DMBC), Hana dibantu oleh enam orang karyawan tetap dan dua orang tenaga lepas.
Sampai saat ini, DMBC memiliki seratusan orang pelanggan tetap yang selalu datang ke kliniknya.
Rata-rata pelanggan DMBC adalah wanita yang memiliki anggaran lebih, sehingga tak keberatan meski dikenakan tarif yang agak besar.
Anggaran ini kemudian Hana gunakan untuk menjalankan klinik gratis miliknya.
Hana bercita-cita akan mengembangkan klinik gratisnya menjadi lebih besar lagi dengan fasilitas ruangan rawat inap dan laboratorium, lengkap dengan fasilitas unit gawat daruratnya.
“Adanya rawat inap tentunya akan sangat membantu masyarakat,” ujar Hana.
BACA JUGA: Wah, Raffi Ahmad Mau Bikin Sekolah? Begini Penjelasannya
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR