Pada hari-hari tertentu jumlah tersebut dapat meningkat hingga puluhan pasien.
Pelayanannya pun cukup lengkap.
Selain pelayanan dokter umum yang terbuka 24 jam, klinik ini juga melayani sirkumsisi (khitan) dan pemasangan kontrasepsi.
BACA JUGA: Vaksin Tak Bisa Digantikan Oleh ASI, Obat Herbal, Ini Penjelasannya
Meskipun terbuka secara gratis, tetapi beberapa pasien secara suka rela memberikan sumbangan untuk pengembangan klinik.
Oleh karena itu, Hana juga menyediakan sebuah kotak sumbangan yang dibuka setiap bulan.
Ketika membuka kotak sumbangan tersebut, Hana mengaku sebagian besar isi kotak itu recehan dan tidak beramplop.
"Saya tetap bersyukur berapa pun uang sumbangan yang diberikan oleh pasien,” ujar Hana.
Tak dapat dipungkiri hana mengaku beberapa kali mengalami kesulitan keuangan untuk menopang operasional kliniknya.
Sebab untuk menjalankan klinik tersebut, ia hanya mengandalkan dari gaji dia praktik di beberapa rumah sakit plus kotak sumbangan tersebut.
Namun sejak 2015 Hana mulai membuka klinik kecantikan berbayar.
Di klinik kecantikan bernama “Dokter Muslimah Beauty Clinic” (DMBC), Hana dibantu oleh enam orang karyawan tetap dan dua orang tenaga lepas.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR