Periode emas meningkatkan konsistensi makanan adalah sebelum usia 10 bulan, jika sesudah usia 10 bulan anak masih kesulitan makan makanan padat. Jika dipaksakan besar kemungkinan mengalami gangguan makan dikemudian hari.
Nah, jumlah kalori bukan hanya dipengaruhi oleh tekstur tetapi juga variasi makanan.
Kalori yang lebih besar dapat dicapai dengan pemberian makanan hewani seperti daging sapi, daging ayam, ikan.
BACA JUGA: Siapa Sangka Bawang Putih ‘Hitam’ Mengandung 4 Manfaat Hebat Ini
Berikanlah segera setelah anak mampu mengunyah makanan padat.
Pemberian MPASI yang kurang bervariasi (contoh buah saja) dapat membuat anak kekurangan gizi.
Tingkatkan frekuensi makan anak secara bertahap.
Seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil, kebutuhan energi bertambah. Makanan dapat dibagi menjadi beberapa porsi besar.
Jumlah makan pada bayi bergantung hal berikut:
Artinya makin banyak energi yang dibutuhkan, makin banyak makanan yang harus dikonsumsi.
Porsi makan bergantung pada daya tampung lambung anak. Pada umumnya besar lambung adalah 30 mL per kg berat badan.
BACA JUGA: inilah Cara Mudah Membedakan Nyeri Pinggang Biasa dan Sakit Ginjal
Misalnya pada anak dengan berat 8 kg, dapat diberikan makan sejumlah 240 ml (satu cangkir penuh). Si Kecil tidak dapat dipaksa makan melebihi kapasitasnya.
Source | : | WHO,milissehat.web.id |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR