David kemudian menjelaskan penyebab tantrum pada anak yaitu pikiran mereka masih berkembang tetapi kemampuan berbicara mereka belum sempurna sehingga ketika Si Kecil merasakan sesuatu tapi mereka tak mampu mengungkapkannya.
"Emosinya belum mampu dikatakan, apa yang mereka rasakan jadi mereka hanya bisa meledak, menangis.
Nah kita mewawancarai dua orang psikolog, salah satunya Ibu Irma Gustiana katanya memang betul (tantrum dialami) anak 1-4 tahun. Tapi pada umur 2 tahun itu lagi heboh-hebohnya," jelas David.
"Jadi kalau umur 1-4 tahun itu wajar tetapi pertanyaannya anak saya umur 5 tahun kok masih tantrum. Nah apakah itu benar tantrum atau manipulatif.
Karena seharusnya anak usia 5 tahun menurut rekan psikolog yang kami wawancarai Ibu Meriyati dari RS Pondok Indah mengatakan bahwa seharusnya sudah berkembang dengan baik kemampuan emosinya.
Baca Juga: Bukan Berarti Sakit atau Lapar, Ternyata Ini Faktor Penyebab Anak Balita Sering Kali Tantrum
Jadi kalau umur 5 tahun masih tantrum itu harus diselidiki. Jangan dipukul rata tapi lihat intensitasnya," lanjutnya.
Jenis tantrum
1. Meminta sesuatu: Biasanya anak menangis kejer karena meminta sesuatu seperti minta dibelikan ice cream atau mainan atau mencari perhatian misalnya mempunyai adik baru.
2. Menolak sesuatu: Misalnya anak disuruh tidur siang tidak mau.
3. Destruktif: Kalau lebih dari 30 menit itu cenderung destruktif karena anak merusak sesuatu, memukuli orangtuanya, melempar benda-benda di dekatnya, dan menangis sekencang-kencangnya.
David mengatakan tantrum destruktif ada kasusnya karena sejarahnya tidak dikelola dengan baik oleh orangtuanya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR