* Gunakan bahasa yang baik, lemah lembut, tidak bernada keras ataupun kasar.
"Sayang, coba buang kulit pisangnya di kotak sampah itu." Dengan begitu, anak belajar bahwa ada tata krama saat meminta pertolongan orang lain, yaitu dengan baik-baik.
* Beri anak reward bila dapat melakukan apa yang disuruh.
Reward bisa berupa pujian, pelukan, ciuman dan lainnya. Anak akan merasa senang bila dirinya diberi penghargaan. "Aduh Adek sudah bisa mengambil baju ya," atau, "Wah hebat, anak Mama gampang dimintai tolong!"
BACA JUGA: Gemas, Begini Jadinya Bila Thalia Onsu Memakai Bulu Mata Palsu
* Sesuaikan perintah dengan kemampuan usianya. Umpamanya, jangan menyuruh si kecil mengambil sesuatu yang tidak terjangkau oleh tangan mungilnya. Atau saat meminta tolong anak mengambilkan piring, tentunya yang dimaksud piring plastik.
Juga jangan meminta ia mengambil benda-benda tajam yang dapat membahayakannya, seperti gunting atau pisau.
* Tak melakukan perintah berlebihan. Jangan mentang-mentang anak mudah disuruh lalu lingkungan memperalatnya.
Namun, biasanya ini jarang terjadi karena anak pun dapat merasakan perlakukan berlebihan sehingga akan menolak suruhan tersebut.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR