Nakita.id - Jika Si Kecil usia 1-3 tahun, dia sudah paham intruksi.
Coba deh minta tolong padanya, apa saja. Dia pasti akan senang melakukannya.
BACA JUGA: [GloryStory] Langsing Usai Melahirkan, Why Not Moms? Begini Caranya
Karenanyalah anak usia ini paling asyik jika disuruh-suruh.
Menurut Dra. Dewi Mariana Thaib, orangtua harus tahu, ini adalah masa penting bagi anak. Jadi dia harus didukung dengan baik.
Dengan kegemarannya membantu oranglain ini dia akan tumbuh menjadi anak yang ringan tangan atau gemar menolong.
Kelak, ia akan disukai dalam pergaulan dan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri, yang pada akhirnya tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Kenapa ana bisa seperi itu? Jika ditanya apa penyebab si batita gampang disuruh-suruh, Dewi melihatnya dalam kaitan dengan tonggak perkembangan yang sedang dilalui. Yang utama dorongan untuk meniru aktivitas serta perilaku orang-orang di sekitarnya.
"Kalau Mbak mengambil baju, aku juga bisa kok melakukan itu!" Apalagi kita tahu pada usia ini, anak masih bersifat egosentris sehingga keinginan menunjukkan kemampuan diri begitu besar.
Dewi pun melihat perilaku tersebut sebagai suatu proses pembelajaran bagi anak. Ia menjabarkan beberapa kemampuan yang dapat dikembangkan si kecil yang mudah disuruh-suruh ini:
BACA JUGA: Jika Si Batita Doyan Makan, Moms Jangan Happy Dulu Ya! Ini Alasannya
* Segi fisik
Contohnya begini, saat si kecil disuruh mengambil baju, bukankah ia akan berjalan menuju lemari, membuka lemari itu, mengambil baju yang diinginkan dan seterusnya?
Secara tak langsung berarti ia menggunakan keterampilan motoriknya; baik motorik kasar maupun halusnya, untuk melaksanakan tugas tersebut.
* Segi bahasa
Dari segi bahasa si kecil mulai pandai mengekspresikan dengan perkataan, meski baru bisa dua kata, "ambil baju!" misalnya.
* Segi kognitif
Ia dapat mengerti perintah atau memahami apa yang diinginkan orang lain. Anak juga berarti sudah mengenal konsep yang ada di sekelilingnya. Umpamanya, "Oooo baju itu kan letaknya di lemari yang ada di kamar." Ini berarti ia sudah mengenal konsep ruang.
* Segi emosi
Ia sudah bisa merasakan atau mengekspresikan rasa senangnya. Contohnya, saat ada kepuasan tersendiri karena mampu melakukan sesuatu yang diperintahkan.
* Segi sosial
Anak dapat berinteraksi dengan anggota keluarga seperti pengasuh, kakak, dan anggota keluarga yang lain, sebagai orang-orang yang dapat membuat dirinya merasa aman dan nyaman.
Hanya saja tentu ada aturan kala meminta si kecil melakukan sesuatu. Berikut beberapa yang disarankan Dewi:
BACA JUGA: Ini Pemandangan yang Dinikmati Sandra Dewi Setiap Sarapan. Segar!
* Gunakan bahasa yang baik, lemah lembut, tidak bernada keras ataupun kasar.
"Sayang, coba buang kulit pisangnya di kotak sampah itu." Dengan begitu, anak belajar bahwa ada tata krama saat meminta pertolongan orang lain, yaitu dengan baik-baik.
* Beri anak reward bila dapat melakukan apa yang disuruh.
Reward bisa berupa pujian, pelukan, ciuman dan lainnya. Anak akan merasa senang bila dirinya diberi penghargaan. "Aduh Adek sudah bisa mengambil baju ya," atau, "Wah hebat, anak Mama gampang dimintai tolong!"
BACA JUGA: Gemas, Begini Jadinya Bila Thalia Onsu Memakai Bulu Mata Palsu
* Sesuaikan perintah dengan kemampuan usianya. Umpamanya, jangan menyuruh si kecil mengambil sesuatu yang tidak terjangkau oleh tangan mungilnya. Atau saat meminta tolong anak mengambilkan piring, tentunya yang dimaksud piring plastik.
Juga jangan meminta ia mengambil benda-benda tajam yang dapat membahayakannya, seperti gunting atau pisau.
* Tak melakukan perintah berlebihan. Jangan mentang-mentang anak mudah disuruh lalu lingkungan memperalatnya.
Namun, biasanya ini jarang terjadi karena anak pun dapat merasakan perlakukan berlebihan sehingga akan menolak suruhan tersebut.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR