Nakita.id - Moms, rasanya tidak mungkin bila perempuan tidak suka berbelanja. Benar kan Moms?
Buktinya Moms pun suka bukan berbelanja.
Tapi Moms, jika Moms sedang lapar, sebaiknya urungkan niat untuk berbelanja.
Alasanya karena sebuah penelitian membuktikan, seseorang yang lapar berbelanja, menjadi lebih tertarik dengan makanan cepat saji atau junkfood
BACA JUGA: Beruntung! Perempuan Indonesia Beranak Satu ini Dinikahi Bule Ganteng
Coba, apa yang terlintas dalam pikiran Moms saat melihat gambar pizza, donat, es krim, atau burger?
Bayangkan saat Moms sedang lapar yaa.
Lalu, coba bandingkan dengan kala Moms disuguhi gambar wortel, sawi, seledri, atau brokoli.
Hasilnya, gambar junk food terlihat lebih menarik daripada makanan sehat bukan?
Sebuah penelitian terbaru dari Johns Hopkins University yang dipublikasikan secara online di Jurnal Psychonomic Bulletin and Review, menggarisbawahi bias implisit orang terhadap makanan berlemak tinggi gula dan menegaskan bahwa pepatah lama "jangan berbelanja saat perut lapar" benar adannya.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi Jika Moms Menaruh Bawang Putih di Telinga Semalaman
"Kami ingin melihat, apakah gambar makanan, terutama yang berlemak atau berkalori tinggi, akan menjadi gangguan bagi orang yang terlibat dalam tugas yang rumit," kata Howard Egeth, seorang profesor di departemen ilmu psikologi dan otak dikutip dari Science Daily, Kamis (26/10/2017).
Lalu bagaimana jika diberi gambar wortel dan apel, apakah akan memperlambat kerja mereka juga.
"Jadi kami menunjukkan wortel dan apel kepada mereka, dan itu memperlambat mereka. Kami menunjukkan sepeda dan paku payung, hal itu juga memperlambat mereka.
Namun, saat kami menunjukkan kue cokelat dan hot dog, perlambatannya sampai dua kali lipat," kata Egeth yang juga salah satu penulis dalam penelitian ini," Lanjut Egeth.
Egeth dan Corbin A Cunningham, peneliti utama penelitian ini, menciptakan tugas komputer yang rumit dan tidak relevan dengan makanan.
BACA JUGA: 5 Artis Bertubuh Gemuk ini Ternyata Pernah Kurus, Seperti Apa Ya?
Mereka meminta sekelompok peserta untuk menemukan jawabannya secepat mungkin.
Ketika peserta sedang bekerja dengan tekun, para peneliti menampilkan gambar makanan di pinggiran layar.
Gambar tersebut melintas sangat cepat, sekitar 125 milidetik, sehingga orang sulit menyadari gambar apa yang melintas.
Namun, ternyata semua gambar tersebut mengalihkan perhatian peserta, meskipun Cunnigham dan Egeth mencatat bahwa gambar junk food dua kali lebih mengganggu daripada gambar lainnya.
Selanjutnya, para peneliti melakukan kembali eksperimen serupa, tetapi pada sekelompok peserta baru yang telah memakan dua buah permen cokelat sebelum mengerjakan tugasnya.
Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata setelah makan cokelat, orang tidak lagi terganggu oleh gambar makanan sehat maupun junk food.
BACA JUGA: Viral Makan Pecel Lele Saat Banjir, Warganet Bikin Meme Lucu
Peneliti masih penasaran, apakah makanan ringan lainnya dapat memiliki efek yang sama.
"Saya berasumsi itu karena makanan ringan yang enak dan tinggi lemak, seperti cokelat," kata Egeth. yang juga mengatakan, saya berasumsi itu karena makanan ringan yang enak dan tinggi lemak, seperti cokelat.
"Tapi bagaimana jika kita memberi mereka sebuah apel? Bagaimana jika kita memberi mereka soda tanpa kalori? Atau bagaimana jika kita berkata bahwa mereka akan mendapatkan uang jika mengerjakan tugas dengan cepat, yang akan menjadi sebuah insentif nyata agar tidak terganggu. Mungkinkah gambar junk food akan tetap menarik?" sambungnya.
BACA JUGA: Proses Kuret Ternyata Dilakukan Seperti Ini, Tidak Banyak yang Tahu
"Mungkin pepatah tentang 'jangan pergi berbelanja saat lapar' benar adanya.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR