Nakita.id - Kebiasaan minum teh memang lekat dengan orang-orang Indonesia.
Tidak hanya di rumah, tapi ketika bepergian pun teh menjadi salah satu minuman paling sering dipesan.
Tapi tahukah Moms kalau kebiasaan meminum teh seperti ini justru berbahaya bagi kesehatan.
Coba perhatikan, apakah Moms dan keluarga terbiasa minum teh setelah makan?
Usut punya usut, sekitar 20 persen peminum teh memiliki kebiasaan seperti itu.
Seperti diketahui, teh mengandung antioksidan dan polifenol yang baik untuk kesehatan tubuh.
Tapi, siapa sangka kalau kebiasaan minum teh setelah makan bisa jadi bumerang bagi tubuh, lo.
Bukannya membuat badan segar, nutrisi dari makanan yang Moms konsumsi justru tak terserap baik oleh tubuh.
Perlu Moms ketahui, kalau daun teh sendiri bersifat asam.
Tingkat keasaman daun teh akan memengaruhi proses pencernaan.
Apabila Moms mengonsumi protein dalam menu makanan, maka asam dari teh akan mengeraskan protein tersebut.
Hal itu akan menyebabkan makanan yang Moms konsumsi sulit untuk dicerna.
Selain itu, kebiasaan minum teh setelah makan akan mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh.
Terlebih lagi, sistem pencernaan pun tak dipungkiri akan terganggu karena kebiasaan minum teh setelah makan, Moms.
Kandungan tanin dan kafein dalam teh lah yang akan menyebabkan sistem pencernaan bergejolak.
Merasa sulit untuk melepaskan kebiasaan minum teh setelah makan?
Bisa saja Moms tetap mempertahankan kebiasaan tersebut.
Tetapi ada beberapa hal yang wajib Moms catat.
Kalau Moms tetap ingin minum teh setelah makan harus memerhatikan betul waktu yang tepat.
Dianjurkan bagi Moms untuk menggeser kebiasaan minum teh setelah makan.
Moms bisa minum teh satu jam sebelum makan atau satu jam sesudah makan berat agar tubuh bisa menyerap nutrisi dengan sempurna.
Dan lagi, tidak ada salahnya mengubah kebiasaan demi kesehatan yang lebih baik.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | times of india |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR