Profesor Sir Andrew J Pollard, Chief Investigator & Director Oxford Vaccine Group di Universitas Oxford, mengatakan, “Hal ini merupakan berita baik bagi negara-negara dengan persediaan vaksin yang terbatas, yang mungkin khawatir terhadap keterlambatan pemberian dosis kedua vaksin di negara mereka. Terdapat respons yang sangat baik untuk dosis kedua, bahkan setelah penundaan 10 bulan dari dosis pertama.”
Sir Mene Pangalos, Executive Vice President BioPharmaceuticals R&D, mengatakan, “Penting bagi kami untuk menunjukkan bahwa vaksin kami menghasilkan respons kekebalan yang kuat dan tahan lama, untuk meningkatkan keyakinan mengenai perlindungan jangka panjang.
Kami berharap dapat terus bermitra dengan Universitas Oxford dan merekomendasikan badan-badan di seluruh dunia untuk mengevaluasi lebih lanjut dampak dari data-data ini.”
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR