Nakita.id - Bagi Moms yang menyukai masakan nusantara, tentunya akrab dengan menu menggunakan bahan terong.
Terong memiliki daging tebal serta banyak biji di dalamnya.
Konsistensi yang lembut pada terong membuatnya jadi pengganti daging.
Terong bisa diolah menjadi tumisan, pelengkap sambal, dan masih banyak lagi.
Bahan makanan ini mudah ditemukan dan memiliki harga terjangkau sehingga banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsinya.
Tapi, tahukah Moms, bahwa berlebihan makan terong bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Melansir dari WebMD, terong mengandung bahan kimia solanin.
Solanin dapat memperparah peradangan dan penyakit radang sendi.
Meski belum ada bukti ilmiah yang kuat mengenai kandungan solanin yang sedikit dapat memperparah peradangan, namun banyak laporan bahwa penyakit radang sendi jadi kambuh.
Jadi, sebaiknya bagi penderita radang sendi sebaiknya menghindari makan terong berlebihan.
Selain itu, terong juga bisa berbahaya bagi orang yang memiliki alergi terong.
Gejala alergi terong diantaranya ruam, pembengkakan wajah, gatal-gatal, dan suara serak.
Kendati demikian, terong umumnya aman bagi orang yag tidak memiliki riwayat radang sendi, alergi, serta sedang mengalami peradangan.
Terong justru jadi salah satu bahan pengobatan herbal selama ribuan tahun.
Dalam sistem pengobatan ayurveda India kuno, para praktisi menggunakan terong putih untuk mengobati diabetes.
Sedangkan, akarnya untuk meredakan asma.
Terong juga kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Dalam 100 gram terong mengandung sumber energi berupa :
Tak hanya sumber energi, terong juga kaya akan vitamin.
Bahkan, terong mengandung 4 vitamin penting diantaranya:
Terong juga kaya akan kalsium, magnesium, fosfor, dan zat besi.
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR