Melansir dari Mayo Clinic, gejala polihidramnion terjadi akibat tekanan yang diberikan di dalam rahim dan organ di sekitarnya.
Polihidramnion dapat berkembang karena beberapa penyebab, seperti:
- Kehamilan ganda, yaitu kehamilan dengan dua atau lebih janin di dalam rahim.
- Diabetes ibu, yang juga disebut dokter sebagai diabetes gestasional.
- Janin mengalami kesulitan menelan cairan ketuban.
- Janin menghasilkan peningkatan jumlah urin.
- Malformasi kongenital, seperti penyumbatan saluran pencernaan atau saluran kemih janin, atau perkembangan otak dan sumsum tulang belakang yang tidak normal.
- Masalah yang mempengaruhi susunan genetik janin, paru-paru, atau sistem saraf
infeksi pada janin.
- Anemia, atau kekurangan sel darah merah pada janin.
Terkadang, dokter mungkin tidak menemukan penyebab lain munculnya polihidramnion.
Baca Juga: Air Ketuban Berlebihan Saat Trimester Tiga, Berbahayakah?
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR