Mengutip dari kompas.com, Munadi mengakui bahwa merasakan demam dan sesak yang semakin parah setelah pulang dari pemakaman.
Hal ini membuat Munadi kesulitan berjalan dan harus dibawa pulang menggunakan kendaraan.
Munadi akhirnya memeriksakan ke dokter dan mendapatkan diagnosa tipus.
Tetapi kondisinya justru semakin parah dan mengarah pada gejala covid-19 sehingga ia memutuskan untuk melakukan tes antigen.
Ternyata ia mendapatkan hasil reaktif dari tes antigen dan Munadi menduga ibundanya meninggal karena covid-19 mengingat ada gejala seperti demam tinggi dan batuk.
"Andai ibu saya juga di-swab, kemungkinan besar juga positif," jelasnya.
Mendapati hasil reaktif, Munadi langsung putuskan jalani isolasi mandiri dan meminta anak serta istrinya turut menjalani tes covid.
Ternyata anaknya dinyatakan positif covid-19 dan sang istri negatif.
Akhirnya Munadi, istri, dan anak berada di ruang terpisah dan sang istri yang bertugas untuk mengantar makanan di depan pintu.
Di tengah masa isolasi mandiri, Munadi justru ditimpa kabar duka cita berturut-turut.
Nenek Munadi meninggal pada 7 juli.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR