Nakita.id - Moms, siapa yang masih punya kebiasaan untuk makan dengan porsi nasi sangat banyak, namun hanya sedikit lauk dan sayurnya?
Kebiasaan makan nasi yang banyak dan tidak diimbangi dengan sayur dan lauk pauk menjadi hal yang masih sering dilakukan sebagian orang.
Banyak yang beranggapan bahwa makan itu 'yang penting kenyang', sehingga tidak memperhatikan porsi yang seimbang.
Sering kali nasi sengaja dikonsumsi dalam jumlah banyak dengan alasan agar lebih hemat lauk.
Kebiasaan ini ternyata bisa menyebabkan penyakit dan membahayakan tubuh, lo!
Menurut Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum untuk memenuhi kebutuhan gizi, nasi harus dikonsumsi bersama lauk pauk, sayur, dan buah-buahan.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Semua makanan tersebut sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang dan tidak condong lebih banyak satu jenis dibanding lainnya.
"Namanya bukan gizi seimbang lagi dong, ya," ucap Tan Shot Yen dikutip dari Kompas.com.
Sumber karbohidrat meliputi nasi, jagung, sagu, ubi jalar, dan singkong merupakan jenis gula kompleks.
Semua sumber karbohidrat juga mengandung gula yang sebenarnya aman dikonsumsi oleh tubuh.
Namun, jika karbohidrat dikonsumsi secara berlebih tentu akan membahayakan.
Tan mengatakan, ada beberapa akibat yang mungkin terjadi jika konsumsi nasi terlalu banyak dan tidak seimbang.
Makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang bisa menyebabkan ketagihan, kegemukan, dan kelebihan gula darah.
Ujungnya tentu akan meningkatkan risiko diabetes dan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
"Prinsipnya karbohidrat memang menaikkan gula darah, yang jadi masalah kan gula darah ini mestinya diubah jd tenaga," tutur Tan.
Jadi, makan dalam porsi banyak juga wajib diimbangi dengan aktifitas fisik.
Misalnya, saja olahraga ringan atau melakukan aktivitas pembakaran tenaga, seperti beres-beres rumah atau berkebun.
Selama masa PPKM ini, masyarakat cenderung mengurangi kegiatan fisik di luar rumah sehingga muncul risiko diabetes.
"Di masa pademi pun orang makan jalan terus tapi gerak terbatas, lebih banyak duduk dan kegiatan virtual, maka risiko diabetes dan penyakit metabolik menjadi-menjadi," tutup Tan.
Jika Moms terbiasa untuk makan karbohidrat khususnya nasi dalam jumlah besar, sebaiknya imbangi dengan olahraga ya, Moms!
Baca Juga: Cukup Modal Nasi Basi Sisa Kemarin dan Gula Pasir, Tanaman Aglonema Bisa Makin Subur dan Bebas Hama
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR