Para peneliti belum dapat menemukan alasan mengapa hubungan tersebut tidak signifikan pada mereka yang berusia tua.
Namun, Rebecca Solomon, ahli gizi klinik dari Mount Sinai Medical Center New York berpendapat, peminum berat kopi usia muda umumnya juga melakukan kebiasaan negatif lainnya sehingga dampaknya lebih nyata pada kesehatan mereka.
"Peminum berat kopi cenderung juga merokok dan minum alkohol. Selain itu, kafein dalam kopi dapat membuat dehidrasi. Jika mereka tidak minum cukup air, maka dampaknya akan buruk," tuturnya.
Selain itu, imbuhnya, orang yang minum 28 cangkir kopi setiap minggunya juga cenderung memiliki kebiasaan tidur yang tidak sehat.
Padahal, banyak studi membuktikan, kurang tidur memberikan dampak buruk, seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, dan gangguan kesehatan lain.
"Kafein termasuk obat yang jika dikonsumsi berlebihan dapat memberikan efek negatif," tandasnya.
Solomon menyarankan, pengurangan konsumsi kopi perlu dilakukan secara bertahap. Jika terbiasa minum empat hingga lebih cangkir, kurangi menjadi tiga.
Setelah cukup terbiasa, kurangi lagi menjadi dua, dan seterusnya. Pengurangan mendadak akan mengakibatkan pusing yang berlebihan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR