Nakita.id - Sayur bayam memang menyegarkan jika disajikan di malam hari, tapi Moms jangan makan bayam dengan ciri-ciri seperti ini.
Moms tentu sudah tidak asing lagi dengan bayam. Sayuran hijau ini bisa dibeli di pasar tradisional maupun pasar modern.
Harga bayam pun sangat murah, jadi banyak orang sering membelinya.
Tak hanya itu saja, bayam juga memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh.
Berbagai vitamin dan zat-zat lainnya yang ada di dalam bayam yang membuat sayuran ini bermanfaat.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Namun dibalik manfaat bayam, ternyata Moms tidak boleh makan bayam dengan ciri-ciri seperti ini, lo.
Bukan tanpa alasan, ada sederet bahaya makan bayam dengan ciri-ciri seperti ini.
Bagaimana ciri-ciri bayam yang tidak boleh dimakan? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Tak boleh didiamkan lebih dari 5 jam
Melansir buku The Miracle of Vegetables (2013) karya Farah Rizki, S.Gz, mengonsumsi bayam sebaiknya dilakukan sesaat setelah bayam diolah menjadi masakan.
Jangan membiarkan sayur bayam terlalu lama disimpan, baru setelahnya dimakan. Ahli gizi Farah menyarankan, hindari mengonsumsi bayam yang sudah didiamkan lebih dari 5 jam.
Hal itu dikarenakan, bayam akhirnya bisa mengandung nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara akan menjadi nitrit (NO2) yang bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan beracun.
Selain itu, bayam juga sebisa mungkin sesegera mungkin untuk diolah setelah membelinya. Pasalnya, semakin lama bayam disimpan, termasuk di dalam kulkas, senyawa nitrit yang bersifat racun kadarnya akan terus meningkat.
Efek racun dari bayam
Efek racun ini di antaranya akan berdampak pada kondisi sel darah merah, yakni hemoglobin. Ikatan nitrit itu akan menyebabkan hemoglobin kehilangan kemampuannya dalam mengikat oksigen.
Jika hal itu terjadi, bisa jadi tubuh akan mengalami kondisi sebagai berikut:
Bahaya memanaskan kembali sayur bayam
Mendiamkan terlalu lama masakan sayur bayam diketahui juga dapat membuat kandungan ferro (Fe+2) dalam bayam bisa berubah menjadi ferri (Fe+3).
Walau keduanya sama-sama zat besi, ferro adalah zat besi yang bermanfaat bagi tubuh, sedangkan ferri bersifat racun.
Untuk mencegah terjadinya perubahan tersebut, siapa saja juga disarankan untuk tudak memanaskan kembali sayur bayam yang sudah diolah menjadi bentuk masakah.
Waspada ketika sayur bayam menghitam
dr. Eva Kurniawati, ahli gizi dari RSCM menjelaskan selain tidak boleh dimakan dalam jangka waktu lama setelah dimasak, sayur bayam juga tidak boleh dimakan jika sudah dipanaskan berulang-ulang.
Bahaya sayur bayam terjadi karena adanya proses oksidasi yang terjadi antara udara dan bayam.
Sayur bayam merupakan sumber zat besi yang tinggi untuk tubuh, namun ketika terlalu banyak bereaksi dengan udara, zat besi akan berubah menjadi senyawa bersifat racun (oksidan) bagi tubuh.
"Kita makan sayur agar sayur bisa menjadi antioksidan, tapi ketika makan sayur bayam yang sudah teroksidasi sama saja kita memasukkan racun ke dalam tubuh," katanya.
Bukan hanya itu, bayam juga mengandung senyawa nitrat (NO3) yang ketika teroksidasi akan berubah menjadi nitrit (NO2) yang juga bersifat racun.
"Tidak ada batasan waktu yang pasti tentang berapa waktu yang aman untuk menyantap sayur bayam. Hanya, tanda sayur ini tak layak dikonsumsi lagi adalah saat sayur yang tadinya berwarna hijau sudah berubah menjadi hitam," tambah Eva.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Sayur Bayam Bisa Jadi Racun Jika Tak Segera Dimakan?")
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR