Nakita.id - Perubahan tubuh setelah melahirkan membuat kebanyakan Moms ingin melakukan diet setelah melahirkan.
Moms ingin melakukan diet setelah melahirkan mungkin karena melihat perut buncit, tangan, dan kaki bengkak.
Namun, apakah Moms boleh diet setelah melahirkan? Kalau pun boleh, bagaimana panduannya?
Baca Juga: Orangtua Baru Perlu Tahu, Ini 3 Penyebab Tangan dan Kaki Bengkak Setelah Melahirkan
Pasca melahirkan Moms akan mendapati perut buncit, ini karena rahim membesar dan penumpukan lemak selama hamil.
Sementara, tangan dan kaki bengkak setelah melahirkan karena hormon kehamilan, preeklamsia, dan posisi menyusui.
Lantas, apakah Moms boleh diet setelah melahirkan dan bagaimana panduannya?
Tak perlu khawatir, Nakita.id telah mewawancarai dokter spesialis gizi dan dokter spesialis kandungan untuk menjawab hal ini.
Saat diwawancarai Nakita.id pada Senin (9/8/2021), dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik, RS Pondok Indah menjelaskan Moms boleh saja diet setelah melahirkan.
"Boleh, dalam artian diet di sini mengatur pola makan," ucap dokter Diana.
Dokter Diana menjelaskan Moms yang baru melahirkan harus benar-benar mengatur pola makan untuk mencapai dua hal.
"Pertama, pada kondisi setelah melahirkan sedang dalam masa pemulihan, sangat butuh sekali nutrisi yang tepat," kata dokter Diana.
"Kedua, setelah melahirkan kita pemulihan, kemudian kita diharapkan bisa menyusui," tambahnya.
"Dua hal penting tadi harus diet, tapi bukan berarti tidak makan ya. Dietnya ini justru kita mengatur pola makan menjadi lebih tepat, menjadi lebih sehat, khususnya indikasi Moms setelah melahirkan," sambungnya.
Di sisi lain, dr. Indriani, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Columbia Asia, juga menyebut diet setelah melahirkan harus dengan komposisi seimbang.
"Diet setelah melahirkan harus dengan komposisi seimbang, karena yang harus diingat adalah ibu yang melahirkan tentu ada bayinya yang harus diberikan ASI," ujar dokter Indri.
Dokter Indri mengatakan yang harus diingat adalah berapa kebutuhan kalori dan kita harus menghitung berat badan ideal.
"Berat badan ideal kita itu dihitung dengan tinggi badan dikurangi 100 dikali 90 persennya. Misalnya, kalau tingginya 160 dikurang 100 jadi 60, dikali 90 persennya jadi berat badan ideal kita adalah 54 kilogram," paparnya.
"Dari berat badan ideal kita ini misalnya 54 kilogram, kita kalikan 30 sampai 35 kilo kalori per hari, itu kebutuhan kalori kita per hari. Jadi, idealnya kita memerlukan kalori sekitar 1600 sampai 2400 kalori per hari untuk berat badan yang sehat," tambahnya.
Tetapi, pada ibu menyusui, dokter Indri menjelaskan kebutuhan kalori ini ditambah 300 kilo kalori lagi, karena kalau tidak akan mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI.
Selain kebutuhan kalori harus dipenuhi, jenis makanan juga diperhatikan misalnya nasi putih menjadi nasi merah, menghindari lemak tinggi, meninggikan protein, asupan serat, dan makan karbohidrat kompleks, seperti beras merah, roti gandum, atau oatmeal.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR