Menurut Psychology Today, apabila seseorang meminta maaf biasanya ia mengharapkan citra yang baru dari orang lain.
Karena kesalahannya, orang lain menganggapnya sebagai seseorang yang telah melakukan sesuatu yang jahat dan tak mengenakkan hati.
Seseorang yang meminta maaf ingin diakui bahwa dirinya sama seperti orang lain yang rentan akan kesalahan.
Di posisi orang yang memaafkan, biasanya melihat dari sikap dan maksud yang digunakan si peminta maaf.
Sikap dan maksud secara nonverbal disampaikan dalam permintaan maaf tersebut.
Orang yang meminta maaf secara sungguh-sungguh akan secara jelas menyampaikan maksud permintaan maafnya.
Selain itu, sikapnya saat melakukan permintaan maaf tak membuat tersinggung orang yang bersangkutan.
Apabila orang yang bersangkutan merasa bahwa permintaan maaf itu tulus, maka ia akan lebih mudah untuk memberikan ampunan.
Dari Psychology Today, peneliti Michael E. McCullough, Ph.D berpendapat bahwa ada banyak alasan mengapa seseorang bisa memaafkan orang yang merugikannya.
Sebab, permintaan maaf meningkatkan empati yang memudahkan kita untuk memberikan pengampunan.
Bagi orang yang meminta maaf, ada beberapa manfaat secara emosional yang akan didapatnya:
1. Terhindar dari penyesalan dan rasa malu yang bisa berpengaruh secara emosional dan fisik
2. Terbebas dari rasa bersalah yang merampas harga diri
3. Mengembangkan rasa harga diri
4. Agar tetap terhubung dengan orang-orang terdekat
Source | : | Kompas.com,psychology today,Verywell Mind |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR