Nakita.id - Sudah dua tahun pembelajaran jarak jauh (PJJ) terselenggara.
Hal ini dilakukan guna mencegah penularan virus Covid-19, khususnya di sekolah.
Namun, kebiasaan PJJ yang telah bisa disesuaikan para siswa justru diubah kembali karena saat ini pemerintah telah memperbolehkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Baca Juga: Banyak Orangtua yang Dilanda Kekhawatiran Selama PTM Diselenggarakan, Ini Saran dari Psikolog
Perubahan cara belajar dari PJJ ke PTM perlu dilakukan sosialisasi kembali yang tentunya tak mudah untuk dilakukan.
Kurangnya kesiapan antara tenaga pendidik seperti guru dan juga siswa, dikhawatirkan memicu terjadinya perubahan pada psikologi dan perubahan karakter pada anak.
Sehingga, sangat penting bagi peserta didik memiliki pendampingan psikologis saat PTM di masa pandemi Covid-19.
Menurut Dosen Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Dr. Weny Savitry S Pandia, M.Si, Psikolog, pendampingan psikologis perlu dilakukan saat peralihan dari PJJ ke PTM.
Hal tersebut bisa dilakukan oleh pihak sekolah melalui guru atau wali kelas yang mengajar.
Para guru bisa mengenal dan melihat terlebih dahulu karakteristik pada sikap anak.
PJJ yang sudah lama dilakukan mungkin akan membuat guru mengalami kesulitan untuk mengenali pola dan tingkah laku tiap peserta didik.
Maka dari itu, Weny mengimbau prioritas pendampingan ini lebih ditujukan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menerima materi ketika PTM berlangsung.
Anak-anak yang sulit memahami pembelajaraan sudah seharusnya diberikan pendampingan khusus oleh guru yang mengajar.
"Ada mungkin siswa-siwa yang perlu mendapatkan pendampingan yang lebih daripada teman-teman yang lain, karena sudah terlalu lama tidak belajar secara langsung tatap muka. Ada hal-hal yang dia lupa, jadinya tertinggal untuk satu materi, sehingga kalau diberikan materi yang selanjutnya ia merasa kesulitan," ucap Weny saat dihubungi oleh Nakita.id, Rabu (8/9/2021).
Strategi pendampingan psikologis melalui guru diharapkan bisa memudahkan tenaga pendidik untuk menilai kesiapan belajar bagi anak.
Dengan begitu, guru-guru bisa melihat mana siswa yang telah siap melaksanakan PTM dan mana siswa yang belum siap sehingga segera diberikan pendampingan
"Disini peran guru untuk melihat mana siswa yang sekiranya perlu pendampingan lebih mendalam lagi, mana siswa yang bisa terus untuk ikut pembelajaran seperti yang sudah direncanakan oleh gurunya," tutur Weny.
Pendampingan psikologis pada masa peralihan PJJ ke PTM perlu diperhatikan.
Agar anak yang mengalami ketertinggalan tidak merasa adanya perbedaan dengan teman-teman yang lainnya di sekolah.
"Untuk siswa yang perlu pendampingan yang lebih khusus ini, diberikan waktu, kemudian juga diberikan satu program yang khusus, supaya pada akhirnya bisa bersama-sama dengan teman yang lain bisa ikut pembelajaran lagi," pungkas Weny.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR