Nakita.id - Tidur memang penting untuk kesehatan kita.
Tidur yang tepat membantu Moms tetap fokus dan waspada di siang hari, dan tubuh akan mengisi kembali energi pada malam hari.
Selain itu, waktu tidur yang tepat juga membantu melawan obesitas, diabetes, penyakit jantung dan kematian dini, atau mengurangi risiko tersebut.
Tapi ini tidak berarti Moms harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk tidur hingga terlalu lama.
Kualitas tidur sangat penting bagi kesehatan, tapi bahkan tidur yang berlebihan bisa berakibat buruk bagi Moms.
BACA JUGA: Polisi Lakukan Autopsi, Ditemukan Jejak Alkohol di Tubuh Sridevi
Kantuk yang berlebihan bisa menjadi pertanda beberapa masalah medis yang berbeda, yang meliputi kelelahan kronis, masalah tiroid, penyakit jantung, sleep apnea, depresi, narkolepsi dan ketergantungan pada obat-obatan tertentu.
Penting untuk menikmati tidur nyenyak dan berkualitas, namun terlalu banyak tidur dapat menyebabkan risiko kesehatan.
1. Dapat meningkatkan risiko masalah pada jantung
Jika Moms terlalu banyak tidur, makan akan berpengaruh pada kesehatan jantung.
Sebenarnya, Moms menempatkan diri pada risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan di Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa durasi tidur yang singkat atau yang terlalu lama dilaporkan sendiri terkait secara independen dengan sedikit peningkatan risiko kejadian koroner.
Sedangkan, sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology melaporkan bahwa waktu tidur yang lama meningkatkan risiko pengembangan massa ventrikel kiri yang meningkat.
Saat ventrikel kiri jantung menjadi lebih tebal, ia meningkatkan risiko gagal jantung.
Kemudian, penelitian terbaru tahun 2015 yang diterbitkan di Neurology menemukan bahwa sementara tidur pendek dikaitkan dengan risiko stroke yang meningkat 18 persen.
Tidur yang lama dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 46 persen setelah disesuaikan dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular konvensional.
BACA JUGA: Bukan Rumah Mewah atau Mobil Super, Ini yang Buat Nana Mirdad BahagiaBukan Rumah Mewah atau Mobil Super, Ini yang Buat Nana Mirdad Bahagia
2. Obesitas
Ada hubungan antara kelebihan tidur dan obesitas.
Jika Moms tidur berjam-jam lebih lama, maka secara fisik Moms tidak aktif selama periode itu.
Aktivitas fisik yang kurang berarti tubuh akan membakar lebih sedikit kalori, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Sebuah studi tahun 2008 yang dipublikasikan di Sleep Journal memberikan bukti bahwa kedua waktu tidur singkat dan terlalu panjang memprediksi peningkatan risiko berat badan di masa depan dan kegemukan pada orang dewasa.
Studi tersebut menekankan perlunya menambahkan durasi tidur ke panel determinan yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas.
Sebuah penelitian tahun 2010 yang dipublikasikan di Social Science & Medicine melaporkan bahwa lebih dari 8 jam tidur dalam sehari akan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Dalam sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di PLOS ONE, para peneliti menemukan bahwa tidur terlalu banyak dikaitkan dengan penyakit kejiwaan dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI), namun tidak dengan penyakit medis kronis lainnya.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes
Terlalu banyak tidur dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses gula, dan toleransi glukosa yang terganggu.
Hal itu berarti resistensi insulin juga terganggu, yang jadi salah satu faktor risiko diabetes Tipe 2 yang terkenal.
Sebuah studi tahun 2009 yang dipublikasikan di Sleep Medicine menemukan bahwa orang yang tidur terlalu banyak atau tidak cukup berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 atau toleransi glukosa terganggu.
Risikonya 2,5 kali lebih tinggi untuk orang yang tidur kurang dari 7 jam atau lebih dari 8 jam semalam.
BACA JUGA: Tya Ariestya Jalani Program Bayi Tabung Kedua, Ternyata Prosesnya Panjang
4. Menyebabkan Depresi
Sementara gangguan tidur adalah gejala depresi yang umum, telah ditemukan bahwa tidur terlalu banyak dapat mempengaruhi mood dan bahkan menyebabkan depresi.
Tidur mempengaruhi neurotransmitter di otak.
Selain itu, durasi tidur yang panjang menyebabkan aktivitas fisik berkurang.
Aktivitas fisik lebih penting untuk meningkatkan kadar neurotransmiter dopamin dan serotonin, yang dapat memperbaiki mood Moms.
Aktivitas fisik juga membantu mengalihkan perhatian Moms dari rangsangan stres dan meningkatkan harga diri Moms.
5. Gangguan Otak
Tidur terlalu banyak juga bisa mempengaruhi daya otak Moms, arena otak menyebabkan usia lebih cepat.
Tidur yang berlebihan bisa menjadi penanda gangguan sirkadian yang mendasarinya atau masalah kesehatan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan otak struktural dan fungsi kognitif yang buruk.
Sebuah studi 2011 yang dipublikasikan di Sleep Journal menemukan bahwa durasi tidur pendek atau panjang merupakan faktor penting yang berhubungan dengan tidur yang terkait secara independen dengan gangguan memori dan mungkin merupakan penanda yang berguna untuk meningkatkan risiko gangguan kognitif pada orang tua.
Durasi tidur yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan gangguan kognitif dikemudian hari seperti demensia.
6. Meyebabkan Kematian Dini
Tidur terlalu banyak bahkan bisa menyebabkan kematian lebih awal.
Meski kedengarannya menakutkan, ini adalah fakta dan penelitian telah membuktikannya.
Dalam tinjauan 2010 terhadap 16 penelitian yang berbeda, para periset melaporkan peningkatan risiko kematian dini di antara anak tidur pendek dan panjang.
Tidur lebih dari 8 jam semalam dikaitkan dengan risiko kematian 1,3 kali lebih besar.
Risiko kematian yang lebih tinggi dapat disebabkan oleh fakta bahwa tidur terlalu banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes, penyakit jantung, depresi dan obesitas.
7. Penyebab Sakit Kepala
Tidur terlalu banyak juga bisa membuat Moms sakit kepala.
Hal ini bisa terjadi akibat fluktuasi neurotransmitter di otak, termasuk serotonin saat tidur, yang bisa menjadi pemicu sakit kepala.
Dalam kasus tersebut, sakit kepala mungkin terkait dengan penarikan kafein, gula darah rendah atau dehidrasi.
Selanjutnya, orang yang tidur nyenyak sepanjang hari mungkin mengalami sakit kepala keesokan paginya karena terganggunya tidur malam hari.
8. Menyebabkan Sakit Punggung
Jika Moms duduk di kantor berjam-jam dan kemudian langsung tidur hingga pagi hari, kemungkinan besar Moms mungkin mengalami sakit punggung.
Duduk dan tidur sebagian besar waktu mengurangi tingkat aktivitas, yang bisa berdampak buruk bagi tulang dan otot Moms.
Berbaring dalam jangka waktu yang lama dan gerakan tubuh yang sangat kecil selama tidur dapat menyebabkan penanda peradangan yang meningkat.
Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak rasa sakit di punggung.
BACA JUGA: Rayakan Ulang Tahun yang ke -2 Anaknya, Zaskia Mecca Banyak Belajar
Nah itu dia bahaya tidur terlalu lama Moms.
Ternyata tak hanya kurang tidur saja yang berbahaya bagi kesehatan, tidur berlebih juga meningkatkan risiko banyak penyakit, bahkan bisa sebabkan kematian dini
Untuk itu, mulai sekarang sebaiknya atur pola tidur Moms agar lebih berkualitas dan sesuai dengan aturan tidur.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | top10homeremedies.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR