Dalam sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di PLOS ONE, para peneliti menemukan bahwa tidur terlalu banyak dikaitkan dengan penyakit kejiwaan dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI), namun tidak dengan penyakit medis kronis lainnya.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes
Terlalu banyak tidur dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses gula, dan toleransi glukosa yang terganggu.
Hal itu berarti resistensi insulin juga terganggu, yang jadi salah satu faktor risiko diabetes Tipe 2 yang terkenal.
Sebuah studi tahun 2009 yang dipublikasikan di Sleep Medicine menemukan bahwa orang yang tidur terlalu banyak atau tidak cukup berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 atau toleransi glukosa terganggu.
Risikonya 2,5 kali lebih tinggi untuk orang yang tidur kurang dari 7 jam atau lebih dari 8 jam semalam.
BACA JUGA: Tya Ariestya Jalani Program Bayi Tabung Kedua, Ternyata Prosesnya Panjang
4. Menyebabkan Depresi
Sementara gangguan tidur adalah gejala depresi yang umum, telah ditemukan bahwa tidur terlalu banyak dapat mempengaruhi mood dan bahkan menyebabkan depresi.
Tidur mempengaruhi neurotransmitter di otak.
Selain itu, durasi tidur yang panjang menyebabkan aktivitas fisik berkurang.
Aktivitas fisik lebih penting untuk meningkatkan kadar neurotransmiter dopamin dan serotonin, yang dapat memperbaiki mood Moms.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | top10homeremedies.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR