Nakita.id - Apakah Moms adalah salah satu orang yang memiliki kebiasaan minum air putih sebelum tidur?
Jika iya, sebaiknya hentikan sekarang juga.
Memang kebiasaan sebelum tidur setiap orang berbeda-beda.
Ada yang sebelum tidur harus mandi terlebih dahulu, dan lain sebagainya.
Nah, salah satu kebiasaan sebagian orang-orang di Indonesia adalah minum air putih sebelum tidur.
Banyak orang berfikir, minum air sebelum tidur akan membuat tubuh terhidrasi dengan sempurna.
Agar saat tengah malam Moms tidak akan bangun hanya karena haus.
Tapi nyatanya, kebiasaan minum air putih sebelum tidur berbahaya lo, Moms.
Bahkan, ahli sudah peringatkan bahaya minum air putih sebelum tidur.
Apa saja ya bahayanya?
Mengutip Medical News Today, minum air putih sebelum tidur ternyata bisa meningkatkan risiko nokturia seseorang.
Nokturia adalah peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari.
Saat tertidur, tubuh manusia menghasilkan lebih banyak hormon yang memperlambat fungsi ginjal dan menurunkan produksi urin.
Kombinasi ini mengurangi kebutuhan orang untuk buang air kecil di malam hari dan membantu mereka tidur tanpa gangguan.
Sedangkan, berulang kali bangun bisa mengurangi durasi dan kualitas tidur.
Baca Juga: Lakukan Dua Hal Ini di Pagi Hari, Dijamin Terbebas dari Stres!
Bukan hanya itu Moms, noktaria ini juga punya risiko lain.
Ketika tidur seseorang terganggu oleh nokturia, dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup mereka.
Ingatan, konsentrasi, dan suasana hati seseorang dapat dipengaruhi secara negatif oleh kurang tidur.
Berikut ini juga dapat meningkatkan risiko nokturia:
Nokturia dapat terjadi pada siapa saja pada usia berapa pun tetapi lebih sering terjadi pada orang tua.
Lantas, kapan sebaiknya seseorang mengonsumsi air putih?
Seseorang harus minum air putih kapan pun mereka merasa dehidrasi atau jika ada kemungkinan dehidrasi yang tinggi.
Tanda-tanda dehidrasi meliputi, haus, mulut, bibir, mata dan saluran hidung kering, hanya mengeluarkan sedikit air kencing, buang air kecil kurang dari empat kali sehari, urin berbau kuat dan berwarna gelap.
Menurut European Food Safety Authority (EFSA), bisa berakibat fatal jika seseorang kehilangan lebih dari 10 persen air tubuh mereka.
Tidak ada konsensus tentang berapa banyak air yang harus diminum setiap hari.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Food and Nutrition Board (FNB) mengatakan, haus saja sudah cukup untuk membimbing kebanyakan orang tentang berapa banyak minuman.
Namun, FNB menyarankan agar perempuan mengkonsumsi sekitar 2,7 liter air setiap hari dan laki-laki sekitar 3,7 liter.
Jumlah ini termasuk air yang didapat dari makan, yang diperkirakan menghasilkan 19 sampai 20 persen asupan harian.
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR