Namun, pendengaran anak bisa tetap ditingkatkan dengan mengurangi paparan suara yang terlalu keras.
Apalagi, jika tidak membiarkan telinga beristirahat dari pemakaian headset, hal ini akan memperburuk gejala.
Lalu, bagaimana dengan penggunaan headset?
Seberapa keras headset bisa bekerja?
Headset bisa menghasilkan suara sampai lebih dari 100 dB.
Ini artinya suara yang dihasilkan oleh headset bisa jadi terlalu besar.
Apabila dengan 85 dB saja pendengaran kita sudah bisa terpengaruh, dengan 100 dB akan menunjukkan gejala yang lebih parah lagi.
Menurut Healthline, suara dari headset yang mencapai 100 dB akan membuat kerusakan telinga dalam waktu 15 menit saja.
Suara yang terlalu keras tak hanya membuat kerusakan pada telinga saja.
Ada beberapa gejala lain yang ditimbulkan apabila mendengarkan suara yang terlalu keras melalui headset.
Pertama, gejala seperti peningkatan tekanan darah dan detak jantung bisa mengakibatkan masalah pada jantung.
Menurut Clark, terpapar suara yang terlalu keras bisa mempengaruhi cara anak untuk berkonsentrasi, kesulitan tidur, dan sakit kepala.
Beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa ada juga dampak terhadap perilaku anak yang disebabkan karena terpapar suara yang terlalu keras.
Menurut Karen Mitchell, AuD, ahli audiologi dari Colombus Speech and Hearing Center, mendengarkan suara yang terlalu keras menyebabkan gejala hiperaktif pada anak.
Maka dari itu, Moms harus perhatikan volume yang digunakan si Kecil saat menggunakan headset.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline,today's parent,Cleveland Clinic,The Conversation |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR