Nakita.id - Apakah vaksin Covid-19 bisa memengaruhi siklus menstruasi? Ini penjelasannya.
Hal tersebut menjadi pertanyaan beberapa warganet di media soaial.
Seperti yang diungkapkan dalam komentar unggahan pemilik akun Twitter @me*********nq.
"Cewe-cewe nanya donggg ada yang mensnya berantakan ga abis vaksin??? aku abis vaksin 1 mensnya jadi 2 minggu, abis vaksin 2 awal bulan lalu blm mens sampe sekarang," tulis akun Twitter @me*********nq pada Sabtu (18/9/2021).
"Yampuunn baca replyannya jadi lumayan tenang karena banyak yg ngalamin jg???? Vaksin 2 bulan agustus, pasan abis mens trus bulan ini harusnya mens dari seminggu yg lalu tp sampe sekarang gak mens padahal seringnya sesuai siklus tp alarm badannya tetep ada. Kupikir aku setres???? tulis akun @i***rd (18/9/2021).
Satu kemungkinan efek samping vaksin yang tidak dibicarakan cukup orang adalah jadwal mens yang berantakan. Aku telat 11 hari. Ada yang jadi terlalu cepat juga.
Informasi ini pun viral, bahkan hingga Senin (20/9/2021), cuitan itu sudah mendapatkan 2.120 retweet, 802 tweet kutipan, dan 5.973 like.
Lalu, apakah betul vaksinasi Covid-19 berpengaruh terhadap siklus menstruasi?
Penjelasan Kemenkes RI
Terkait unggahan tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa, vaksinasi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap siklus haid seseorang.
"Tidak, tidak ada hubungannya dengan vaksin, kalau ada kebutuhan bisa memeriksakan dirinya ke dokter," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/9/2021).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan, perempuan yang sedang mengalami menstruasi bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
Menurut WHO, belum ada bukti bahwa vaksin Covid-19 berefek negatif terhadap menstruasi. Selain itu, menstruasi tidak mengubah cara kerja vaksin Covid-19.
Penjelasan dokter
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER, pun mengatakan, sampai saat ini belum ada bukti kausalitas (sebab-akibat) yang menunjukkan bahwa vaksinasi menyebabkan gangguan siklus haid.
Hal itu tercantum pada dokumen dari European Medicines Agency yang burjudul "Covid-19 vaccine safety update" pada 11 Agustus 2021.
Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa tidak ada hubungan kausal antara vaksin Covid-19 dan gangguan menstruasi sejauh ini.
Dokumen juga menjelaskan, penyebab gangguan menstruasi bisa disebabkan oleh stres dan kelelahan, seperti fibroid dan endometriosis.
"Memang (vaksinasi Covid-19 tidak berhubungan dengan terganggunya siklus haid), sampai saat ini belum ada konklusi, tapi ada laporannya (gangguan seusai vaksinasi)," ujar Yassin saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/9/2021).
Laporan kasus
Menurut dr. Yassin, memang ada beberapa laporan yang menyebutkan adanya perubahan siklus haid pada perempuan yang menjalani vaksinasi.
Perubahan tersebut dapat saja berkaitan dengan vaksinasi, maupun juga hal lain yang mungkin terjadi bersamaan.
Karena, siklus haid sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
"Sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksinasi covid -19 berdampak negatif pada kesehatan reproduksi dan kesuburan," imbuhnya.
Kalaupun terjadi perubahan atau “gangguan” siklus haid pasca vaksinasi, Yassin mengungkapkan, perlu dicatat namun tidak perlu dikhawatirkan karena hanya bersifat sesaat dan bukan pertanda sebuah penyakit.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com,twitter.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR