Diketahui, orangtua bayi tersebut memang bekerja sebagai pengemis selama ini.
Namun, keduanya mengaku tidak tahu bahwa buah hatinya dijadikan sebagai manusia silver.
Selama ini, pasangan suami-istri tersebut menitipkan buah hatinya ke tetangga ketika hendak pergi mengemis.
Rupanya, tetangga mereka yang telah menjadikan sang bayi sebagai manusia silver.
Kejadian tersebut pun menjadi sorotan bahkan menuai kecaman banyak orang.
Menanggapi kejadian tersebut, dr. Caessar Pronocitro, Sp. A, M.Sc, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, mengaku turut menyayangkan.
"Kejadian ini sangat disayangkan, karena kulit bayi masih berada dalam masa perkembangan, terutama dalam usia 1 tahun pertama," kata dr. Caessar saat dihubungi Nakita.id, Selasa (28/9/2021).
Ya, kulit bayi 10 bulan yang dijadikan sebagai manusia silver bisa berisiko mengalami kerusakan.
Lebih lanjut, dr. Caessar menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan kulit bayi dan orang dewasa, yakni sebagai berikut:
- Lapisan kulit lebih tipis 20-30 persen dibandingkan kulit dewasa.
- Komposisi dan susunan lapisan kulit anak juga berbeda dibandingkan kulit dewasa.
Dengan begitu, bayi pun lebih mudah mengalami kehilangan air melalui kulit dan juga lebih rentan terhadap berbagai senyawa yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit.
Bukan hanya berisiko membuat kulit bayi rusak, cat yang digunakan tersebut juga bisa mendatangkan masalah kesehatan lain.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR