Nakita.id - Bayi yang defisiensi atau kekurangan zat besi dapat terkena anemia yang berefek pada gangguan tumbuh kembang hingga masalah jantung.
"Ada bukti yang berkembang bahwa kekurangan zat besi dan anemia defisiensi besi memiliki efek jangka panjang pada masalah perilaku dan perkembangan saraf yang dapat muncul satu sampai dua dekade setelah anemia diobati," ungkap Robert D. Baker Jr., M.D., Ph.D., FAAP.
Bayi memang memiliki asupan zat besi dari ibu mereka pada trimester ketiga kehamilan.
BACA JUGA : Ciri-ciri Anemia Pada Bayi yang Harus Diketahui Sebelum Terlambat
Namun, kecukupannya hanya untuk bertahan selama empat bulan pertama kehidupan.
Oleh karena itu, para ahli memang menyarankan untuk memberikan suplemen zat besi tambahan pada bayi.
Lalu, bagaimana dengan bayi yang diberi ASI eksklusif?
ASI memang mengandung zat besi, namun jumlahnya memang tidak banyak Moms.
Hal itu membuat bayi yang diberi ASI eksklusif pun berisiko tinggi mengalami kekurangan zat besi setelah usia empat bulan.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) berdasarkan skrining universal, penggunaan suplemen zat besi untuk bayi menyusui ini dimulai pada usia 4 bulan.
BACA JUGA : Inilah 5 Bayi Berisiko Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang dan Kesehatan
Selain itu, laporan klinis AAP, Diagnosis dan Pencegahan Defisiensi Besi dan Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak Muda 0 Melalui 3 Tahun, merekomendasikan pemberian zat besi sebanyak 1 mg/kg /hari yang diperkenalkan pada bayi sekitar enam bulan.
Bila bayi diberikan susu formula, sebaiknya Moms memilih susu dengan kandungan zat besi sebanyak 4 sampai 12 mg sejak lahir sepanjang tahun pertama kehidupan.
Pada bayi yang diberikan ASI dan berada pada kondisi tertentu, seperti bayi lahir prematur, berat lahir rendah, atau kembar, juga diprioritaskan diberikan suplemen zat besi.
Khusus setelah usia 6 bulan, bayi harus diberikan kecukupan zat besi dari makanan pendamping ASI (MPASI).
Dr. Baker mengatakan bahwa beberapa makanan wajib dikenalkan pada bayi untuk menghindari defisiensi zat besi.
Daging merah dan sayuran dengan kadar zat besi lebih tinggi harus dimasukkan ke dalam makanan bayi sejak dini yakni pada usia 6 bulan.
Untuk penambahan suplemen zat besi, ada beberapa acuan dosis yang harus diikuti karena tentunya berbeda sesuai dengan usia dan kondisi bayi.
BACA JUGA : Pola Asuh Anak 2-3 Tahun Agar Cerdas dan Perkembangannya Normal
Berikut adalah dosis yang sebaiknya diberikan :
- Bayi berat lahir rendah < 2500 gr dosis : 3 mg/kgBB dari usia 1 bulan hingga 2 tahun, setiap hari.
- Bayi cukup bulan dosis : 2 mg/kgBB dari usia 4 bulan hingga2 tahun, setiap hari.
- Usia 2-5 tahun dosis : 1 mg/kgBB, dua kali perminggu, selama 3 bulan berturut-turut setiap tahun.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | IDAI,American Academy of Pediatrics,Healthy Children |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR