Nakita.id - Imunitas seseorang yang mendapat vaksin Pfizer dinyatakan akan menurun setelah 6 bulan.
Hal tersebut membuat banyak orang yang menerima vaksin Pfizer cukup panik.
Hingga kini, memang ada keraguan terkait penelitian mengenai imunitas atau kekebalan tubuh seseorang selang beberapa bulan setelah mendapatkan vaksin Pfizer dosis kedua.
Meski demikian, berbagai penelitian juga membuktikan bahwa vaksin Pfizer yang sudah didapatkan terutama dua dosis mampu merespons imun yang kuat.
Penerima vaksin Pfizer hingga dosis dua juga dinilai lebih menurunkan risiko penyakit parah dan komplikasi Covid-19 lebih dari 90 persen.
Sayangnya, keraguan terhadap infeksi yang lebih ringan dan gejala menurun setelah 6 bulan mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer ini justru sedang ramai-ramainya.
Oleh sebab itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS diminta menambah booster vaksin atau vaksin ketiga bagi orang-orang yang sudah menerima dua dosis vaksinasi.
Tapi, apakah benar booster vaksin ini diperlukan?
Menurut Dr Ann Falsey yang merupakan spesialis penyakit pernapasan virus di Fakultas Kedokteran Universitas Rochester, kemungkinan penurunan imunitas atau kekebalan tubuh memang bisa terjadi.
"Saya pikir kemungkinan memang kekebalan perlahan akan berkurang seiring waktu, tetapi itu bukan alasan bagi orang untuk panik," tutur Falsey mengutip dari CNN.
Meski demikian, Falsey mengatakan bila penurunan imun tidak akan berbahaya.
"Ini tidak seperti tiba-tiba suatu hari Anda benar-benar rentan, seperti sebelum Anda divaksinasi," tambah Falsey, yang membantu memimpin uji klinis vaksin Covid-19.
"Vaksin-vaksin itu bertahan cukup baik (Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson) untuk penyakit parah," tambah Falsey.
Maka dari itu, Falsey mengimbau masyarakat tak perlu panik dan gegabah mengenai imunitas yang akan turun setelah enam bulan mendapat vaksin dosis kedua.
"Sekarang, itu tidak berarti bahwa pada akhirnya kita mungkin tidak sampai pada titik di mana kita benar-benar membutuhkan orang untuk mendapatkan booster untuk mencegah penyakit yang lebih parah," ungkap Falsey.
Tapi, sebenarnya, sebagian besar infeksi terobosan adalah pilek, mungkin penyakit seperti flu --bukan penyakit menakutkan yang kita hadapi sebelumnya. Jadi pesan utama saya adalah, jangan panik. Anda akan baik-baik saja," ungkapnya.
Meski demikian, saran tersebut tidak menghentikan masyarakat Amerika untuk melakukanbooster untuk menambah imun selain dari vaksinasi.
Sementara itu, menurut jurnal New England Journal of Medicine, memang disebutkan kemungkinan penurunan imun setelah beberapa bulan mendapat vaksin akan terjadi.
Baca Juga: Ibu Hamil Sudah Diizinkan Mendapat Vaksin Covid-19, Ini Efek Samping yang Akan Dirasakan
"Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar populasi yang divaksinasi dapat kehilangan perlindungannya terhadap infeksi dalam beberapa bulan mendatang, mungkin meningkatkan potensi gelombang epidemi baru," tulis tim dalam laporan yang diterbitkan di New England Journal of Medicine.
Namun, masyarakat tidak perlu panik karena sistem kekebalan tubuh manusia ini kompleks.
Antibodi membentuk garis pertahanan pertama, menghentikan virus agar tidak masuk ke beberapa sel dalam tubuh.
Antibodi ini adalah perlindungan yang mulai luntur seiring waktu.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | CNN,Healthline |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR