Nakita.id - Salah satu metode diet yang sering dilakukan dan hasilnya terbukti ampuh adalah diet air putih.
Belakangan ini, diet air putih kembali populer dan dilakukan banyak orang.
Diet ini dirasa lebih mudah dan efektif untuk menurunkan berat badan.
Diet air putih merupakan pola diet di mana seseorang tidak makan dan minum apa pun selain air putih selama waktu yang ditentukan.
Termasuk di dalamnya tidak minum teh, kopi, atau susu.
Mengutip dari Medical News Today, sebenarnya tidak ada waktu atau aturan baku mengenai diet air putih.
Namun para ahli medis menyarankan periode diet air putih dilakukan antara 24 jam hingga tiga hari sebagai waktu maksimum untuk tidak makan.
Zaman dahulu, diet air putih ini sering dilakukan karena merupakan salah satu ritual di dalam suatu kepercayaan atau keagamaan.
Sebagian besar orang yang menjalankan praktik ini berasal dari individu tanpa latar belakang medis dan nutrisi apa pun.
Namun jika dilakukan dengan alasan medis, tidak ada pedoman mengenai bagaimana keseragaman pola diet ini.
Ada beberapa alasan melakukan diet air putih selain karena ritual dan kepercayaan.
Diet air putih dinilai mampu meningkatkan berat badan.
Dengan diet air putih, maka asupan kalori akan turun dan penurunan berat badan jadi akan lebih optimal.
Mengutip dari Healthline, beberapa penelitian menemukan bahwa diet air putih berkaitan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko kanker tertentu, penyakit jantung, dan diabetes.
Diet air putih juga bisa mendukung autophagy, sebuah proses di mana tubuh memecah dan mendaur ulang bagian sel yang lama dan berpotensi berbahaya.
Baca Juga: Mau Berat Badan Turun Setelah Melahirkan Tanpa Diet Ketat? Ternyata Ini Cara Mudahnya
Ada beberapa cara diet air putih yang sedang populer selama ini.
Mereka memulai dengan makan porsi kecil atau puasa setengah hari.
Puasa air putih (24-72 jam)
Selama diet air putih kita tidak diperbolehkan makan atau minum, selain air putih.
Kebanyakan orang akan minum dua hingga tiga liter per hari selama menjalani diet air putih.
Diet air putih berlangsung selama 24-72 jam, tetapi tidak dianjurkan mempraktikkan diet air putih lebih lama dari periode ini tanpa pengawasan medis karena berisiko menyebabkan sejumlah masakah kesehatan.
Fase setelah puasa (1-3 hari)
Setelah menjalani diet air putih, hindari langsung makan dalam porsi besar.
Sebab, langsung makan besar setelah menjalani diet air putih dapat menimbulkan gejala yang tidak nyaman.
Jadi, awali "buka puasa" dengan smoothie atau makanan dalam porsi kecil.
Setelah beberapa hari dan tubuh sudah mulai nyaman, barulah kita dapat makan dalam porsi yang lebih besar.
Fase setelah puasa utamanya penting setelah periode puasa yang panjang.
Baca Juga: Selama Ini Masih Salah, Ternyata Ini Cara Minum Air yang Benar Agar Berat Badan Turun Secara Cepat
Sebab, kita mungkin berisiko mengalami refeeding syndrom atau kondisi yang berpotensi fatal di mana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit yang cepat.
Fase ini biasanya berlangsung satu hari, tetapi orang yang menjalani diet air putih selama tiga hari atau lebih mungkin perlu waktu lebih lama untuk kembali ke pola makan normal.
Meski demikian, diet air putih tak selamanya dibenarkan.
Diet air putih memiliki sejumlah risiko yang sangat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Hal ini karena diet air putih bisa memicu masalah kesehatan antara lain gangguan pencernaan, defisiensi nutrisi, perubahan tekanan darah yang tidak aman, hiponatremia, serta pusing, kelelahan, dan kesulitan konsentrasi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Healthline,Medical News Today |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR