Nakita.id – Setelah melahirkan, para ibu akan langsung dihadapkan dengan tantangan baru yakni masa nifas.
Nifas yakni masa pembersihan rahim yang biasanya terjadi selama 6 minggu atau 40 hari setelah melahirkan.
Di masa itu para ibu akan mengeluarkan darah selayaknya ketika masa menstruasi.
Meski begitu, lama tidaknya masa nifas seseorang pada umumnya berbeda-beda.
Ada yang langsung berhenti sebelum 6 minggu atau 40 hari, tetapi ada pula yang justru lebih daripada itu.
BACA JUGA: Gadget Bisa Tingkatkan Kemampuan Anak, Asal Moms Perlu Tahu Ini
Jika Moms merupakan salah satu ibu yang mengalami masa nifas berkelanjutan.
Sebaiknya Moms segera berhati-hati.
Dikutip dari serial buku Nakita berjudul 130 Solusi Kehamilan & Persalinan, masa nifas yang lebih dari 6 minggu dan 40 hari bisa diwaspadai sebagai salah satu tanda adanya infeksi.
Infeksi nifas terjadi karena adanya peradangan yang disebabkan masuknya kuman ke alat genital yang secara medis dikenal sebagai endometritis.
Adapun penyebabnya ada dua, yakni eksogen dan endogen.
Dikatakan eksogen bila infeksi berasal dari organ-organ yang terbawa melalui pembuluh darah dan masuk ke jalan lahir.
Biasanya hal ini terjadi karena kebersihan yang kurang terjaga.
Adapun dikatakan endogen bila infeksi memang berasal dari jalan lahir itu sendiri.
Misalnya karena daya tahan tubuh yang lemah, perawatan di sekitar jalan lahir yang kurang baik, dan lain sebagainya.
Selain berlangsungnya masa nifas yang berkelanjutan.
Moms juga bisa melihat beberapa tanda infeksi nifas berikut ini.
BACA JUGA: Amankah Tubuh Manusia Terima Ratusan Ribu Vaksin? Ini Penjelasan Dokter
- Demam pada tubuh dengan suhu hingga 38 derajat celcius atau lebih.
Terutama jika demam terjadi pada sepuluh hari pertama pascapersalinan.
- Terjadi radang atau nyeri di jalan lahir.
Misalnya seperti di vagina, perineum, ataupun nyeri perut.
- Lokia atau ekskresi cairan rahim selama masa nifas berbau dan berwarna kehijauan.
Bisa saja lokia tak dapat keluar karena ada sumbatan berupa darah, sisa-sisa plasenta, atau sisa-sisa selaput ketuban yang amat potensial menimbulkan kuman.
- Keluar cairan seperti nanah dan bau yang sangat menyengat dan terasa nyeri.
- Tiba-tiba pendarahan selama masa nifas kembali banyak padahal sebelumnya sudah berkurang.
BACA JUGA: Duh, Kebiasaan Mencuci Botol Anak Seperti Ini Justru Dapat Sebabkan Kanker
Nah, jika Moms menemukan beberapa atau mungkin salah satu tanda berikut.
Jangan segan untuk memberi tahu tanda tersebut pada dokter yang berpengalaman.
Infeksi nifas yang ringan biasanya masih bisa diatasi dengan antibiotik.
Tetapi infeksi nifas yang berat harus membutuhkan penanganan yang lebih lanjut.
BACA JUGA: Kit Diagnostic, Cepat dan Tepat Deteksi Penyakit Berat dan Turunan
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR