Chief Executive Officer, Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (PFBI) dr. Pandji Sadar mengatakan jika masalah fertilitas bukan hanya masalah bagi seorang perempuan saja.
Tetapi, masalah kesuburan merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri untuk berjuang bersama untuk mendapatkan keturunan.
"Seringkali infertilitas diatribusikan kepada hanya wanita saja, sangat salah infertilitas merupakan kondisi yang melibatkan dua pihak, suami dan istri. Penting sekali untuk kita bisa berjuang bersama menjalani program hamil," ucap dr.Pandji dalam acara Opening Ceremony BFW 2021, Senin (1/11/2021).
Pada acara yang sama, dr. M. Lucky Satria, Sp.OG-KFER, mengatakan jika gangguan fertilitas atau masalah kesuburan tak memiliki ciri-ciri yang bisa dilihat secara langsung.
Namun, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut apakah Moms dan Dads mengalami gangguan fertilitas atau tidak.
"Infertilitas tidak ada ciri-cirinya, tetapi itu diagnosis pasangan. Jadi harus antara istri dan suami, karena penyebab infertilitas bisa disebabkan oleh suami dan istri," ucap dr. Lucky.
Ia pun mengatakan jika dokter bisa saja mendiagnosis para pasangan suami istri mengalami masalah kesuburan apabila umur pernikahan telah lebih dari satu tahun.
Fertilitas bisa terjadi kepada Moms dan Dads jika selalu rutin melakukan hubungan seksual namun tak kunjung hamil.
"Diagnosis infertilitas itu kalau misalnya suatu pasangan yang telah menikah selama setahun dan berhubungan rutin seminggu dua atau tiga kali tapi masih belum mendapatkan keturunan," sambungnya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR