Nakita.id - Ada beberapa orang yang mengharapkan untuk segera memiliki momongan setelah menikah.
Hal yang lumrah jika setiap pasangan sangat menanti nantikan kehadiran sang buah hati.
Apalagi jika Moms dan Dads sudah menjalani hubungan rumah tangga lebih dari satu tahun.
Baca Juga: Benarkah Berat Badan Berlebih Jadi Salah Satu Penyebab Infertilitas? Ini Faktanya
Namun ternyata, ada beberapa pasangan suami istri yang belum beruntung untuk dianugerahi anak dengan cepat.
Tanpa disadari masalah kesuburan atau infertilias seringkali menjadi penyebab Moms sulit untuk hamil.
Penting untuk diketahui adalah infertilitas bisa terjadi pada siapa saja, baik Moms ataupun Dads.
Chief Executive Officer, Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (PFBI) dr. Pandji Sadar mengatakan jika masalah fertilitas bukan hanya masalah bagi seorang perempuan saja.
Tetapi, masalah kesuburan merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri untuk berjuang bersama untuk mendapatkan keturunan.
"Seringkali infertilitas diatribusikan kepada hanya wanita saja, sangat salah infertilitas merupakan kondisi yang melibatkan dua pihak, suami dan istri. Penting sekali untuk kita bisa berjuang bersama menjalani program hamil," ucap dr.Pandji dalam acara Opening Ceremony BFW 2021, Senin (1/11/2021).
Pada acara yang sama, dr. M. Lucky Satria, Sp.OG-KFER, mengatakan jika gangguan fertilitas atau masalah kesuburan tak memiliki ciri-ciri yang bisa dilihat secara langsung.
Namun, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut apakah Moms dan Dads mengalami gangguan fertilitas atau tidak.
"Infertilitas tidak ada ciri-cirinya, tetapi itu diagnosis pasangan. Jadi harus antara istri dan suami, karena penyebab infertilitas bisa disebabkan oleh suami dan istri," ucap dr. Lucky.
Ia pun mengatakan jika dokter bisa saja mendiagnosis para pasangan suami istri mengalami masalah kesuburan apabila umur pernikahan telah lebih dari satu tahun.
Fertilitas bisa terjadi kepada Moms dan Dads jika selalu rutin melakukan hubungan seksual namun tak kunjung hamil.
"Diagnosis infertilitas itu kalau misalnya suatu pasangan yang telah menikah selama setahun dan berhubungan rutin seminggu dua atau tiga kali tapi masih belum mendapatkan keturunan," sambungnya.
Tetapi dokter tak bisa mendiagnosis setiap pasangan yang belum punya anak mengalami fertilitas.
Apalagi jika Moms dan Dads sedang menjalani hubungan jarak jauh alias long distance marriage (LDM).
"Namun jika ada pasangan yang sudah nikah setahun masih belum hamil cuma suaminya tinggal di luar kota, pulang tiga bulan sekali kita tidak bisa bilang itu gangguan infertilitas," imbuhnya.
Dokter Lucky mengatakan jika faktor penyebab terjadinya infertilitas sangatlah beragam.
Ada beberapa alasan dari segi medis sehingga para pasangan suami istri sangat sulit untuk mendapatkan keturunan.
"Faktor yang pertama dari ovarium, faktor sel telur apakah ada ovulasi atau tidak, ada gangguan atau tidak, hingga indung telurnya apakah ada masalah, ada kista atau tidak, kedua pada masalah saluran telur atau tuba, jadi tubanya itu mampet, kalau tubanya mampet kiri kanan otomatis tidak bisa ketemu sperma sama sel telur," ungkap dr. Lucky.
Baca Juga: Tak Perlu Minder Bila Alami Infertilitas, Ini 5 Cara Meningkatkan Peluang Kesuburan Pada Pria
Moms juga perlu memeriksakan diri untuk bertemu para ahli kandungan untuk mengetahui terkait dunia fertilitas.
"Faktor yang ketiga yaitu rongga rahim, ada gangguan tidak di rongga rahim jadi misalnya di dinding rahim ada polip, di rongga rahim ada infeksi itu yang menyebabkan terjadinya gangguan kesuburan," pungkas dr. Lucky.
Untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya informasi seputar kesuburan, membuat Pusat Fertiitas Bocah Indonesia menghadirkan Bocah Fertility Week 2021 (#BFW2021) acara ini berlangsung pada tanggal 1-6 November 2021.
Moms dan Dads dapat mengikuti rangkaian program menarik melalui Instagram Live di bocahindonesia_.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR